• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Harapan Alissa Wahid Jelang Satu Abad NU di Muktamar ke-34

Harapan Alissa Wahid Jelang Satu Abad NU di Muktamar ke-34
Alissa Wahid. (Foto: NOJ/ekbis)
Alissa Wahid. (Foto: NOJ/ekbis)

Bandar Lampung, NU Online Jatim 
KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Tsaquf telah resmi terpilih menjadi Rais Aam dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2021-2026, pada Muktamar ke-34 Lampung Rabu-Jum’at, (22-24/12/2021).


Alissa Qotrunnada Munawaroh putri Presiden ke-4 Republik Indonesia (RI) KH Abdurrahman Wahid mengutarakan harapannya untuk NU yang akan berusia satu abad ini.


“NU harus bisa membawa nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah secara kuat, jadi membangun kehidupan yang tawassut, tasamuh, dan tawazun,” ujarnya kepada NU Online Jatim.


Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI) ini menjelaskan, kalau bicara tawassut berarti bicara tentang bagaimana cara beragama secara lebih moderat, tidak berlebih-lebihan dalam beragama. Sedangkan tasamuh berarti NU harus bisa membangun hubungan baik dengan kelompok atau elemen-elemen bangsa yang lain untuk bersama-sama merawat bangsa Indonesia ini. Kemudian tawazun, ke depan NU harus terus dapat  menempatkan porsinya sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam sebagai bagian dari Indonesia. 


“Jadi membawa nilai aswaja tidak hanya untuk individunya, tetapi untuk NU sebagai jamiyah,” terangnya.


Alissa berharap kepada Rais Aam dan Ketua uUmum PBNU terpilih untuk dapat menjadi pemimpin yang betul-betul bisa mengonsolidasikan sumber daya NU. Ini karena menurutnya sumber daya NU yang sangat besar. Mulai dari pesantren, santri, kiai, bu nyai, dan organisasi di dalamnya yang begitu banyak.


"Ini perlu dikonsolidasikan dan dikelola dengan baik agar NU menjadi kekuatan untuk meningkatkan kemaslahatan umat dan bangsa,” ungkapnya.


Perempuan yang menyelesaikan magister dalam bidang psikologi di Universitas Gadjah Mada ini mengaku senang bisa terlibat ikut bersama-sama memikirkan dan bekerja keras untuk menata NU ke depan. 


“Sama dengan para muktamirin yang lainnya, saya tidak menghitung lagi berapa rupiah yang kita kelaurkan. Tetapi bersama-sama nyengkuyung NU itu yang tidak ternilai,” tuturnya.

 

Alissa juga mengapresiasi dan merasa terkesan melihat warga NU yang sedemikian antusias datang demi NU.

 

"Mereka tidak mengharapkan apa-apa datang sampai di sini, tidak berharap dilayani dan sebagainya, namun hanya mengharap berkah para masayikh," pungkasnya.

 

Editor: Risma Savhira


Metropolis Terbaru