• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 24 Juni 2024

Metropolis

IN MEMORIAM CAK IPUL

Hari Keempat Doa-Tahlil Virtual Cak Ipul Dipimpin Kiai Farmadi Hasyim

Hari Keempat Doa-Tahlil Virtual Cak Ipul Dipimpin Kiai Farmadi Hasyim
Doa dan tahlil virtual hari keempat dipimpin Kiai Farmadi Hasyim. (Foto: NOJ/tangkapan layar)
Doa dan tahlil virtual hari keempat dipimpin Kiai Farmadi Hasyim. (Foto: NOJ/tangkapan layar)

Surabaya, NU Online Jatim

Doa dan tahlil secara virtual Pemimpin Redaksi NU Online Jatim dan Redaktur Senior Majalah Aula, Syaifullah Ibnu Nawawi dipimpin oleh Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Farmadi Hasyim yang tengah menjalankan ibadah haji di Makkah.


Pihaknya mengatakan, almarhum yang juga sebagai Wakil Ketua LTNNU Jatim, Wakil Ketua Komisi Infokom MUI Jatim adalah sosok luar biasa. Mas Saiful, Kiai Farmadi akrab memanggilnya demikian ketika mempunyai masalah apa saja tidak pernah mengeluh dan selalu tersenyum.


"Selalu tersenyum baik di kantor atau di rumah itu yang tidak bisa atau berat untuk kita tiru. Saiful ini mudah senyum tidak ada tampak di wajahnya ada problem," ujarnya, Kamis (13/06/2024). 


Menurutnya, Mas Saiful seperti menyimpan sesuatu. Menyimpan sesuatu itu bisa dijabarkan seperti tidak akan berbagi tentang kesedihan kepada sesama. Hal itulah yang membuat Kiai Farmadi terkesan, ia hanya membagikan yang positif-positif untuk bisa ditiru dengan yang diajak berdiskusi maupun teman berbicara.


Kiai alumnus Pondok Pesantren Buduran Sidoarjo ini menjelaskan, keistimewaan Mas Saiful adalah sosok ringan silaturahim, baik silaturahmi ke kawan maupun sahabat mendatangi secara langsung dari rumah ke rumah. Kendati jauh ia selalu menyempatkan waktu, tenaga dan biaya.


"Luar biasa ringan untuk melangkahkan kakinya yang jauh hanya sekadar silaturahim," terangnya.


Kiai Farmadi mengaku, hal yang paling terkesan saat Mas Saiful menikahkan putrinya. Dirinya datang 1,5 jam tepat sang putri Mas Saiful sebelum akad nikah. Ia sempat bertanya kepada almarhum yang akan menikahkan siapa? Lantas dijawab oleh Mas Saiful adalah sang sang penghulu setempat.


Melihat itu, Kiai Farmadi berinisiatif untuk memberikan masukan dan sedikit memaksa agar Mas Saiful yang menikahkan sang putri sendiri. Ia menanyakan sang calon pria nama terang sekaligus besaran mahar. Kiai Farmadi menulis di kertas kosong, lalu memberikan contoh ke Mas Saiful.


"Putrimu di acara sakral ini akan sangat bahagia dan bangga jika yang menikahkan adalah dirimu sendiri, ini penerus sujudmu cucumu (nanti)," kenangnya.


Kiai Farmadi mencoba dua kali, dan dilaksanakan oleh Mas Saiful dengan lancar. “Tak berselang lama Mas Saiful membisikkan ke saya yang harus memberikan khutbah nikah sekaligus doa,” jelasnya.


Metropolis Terbaru