Mojokerto, NU Online Jatim
Dewan Koordinasi Perguruan Tinggi (DKPT) Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Korp Pelajar Putri (KPP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Institut KH Abdul Chalim (Ikhac) Mojokerto menggelar Doa Bersama dan Talk Show Bela Negara.
Kegiatan dipusatkan di gedung Tarbiyah lantai 3 Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto, Rabu (10/11). Acara bertajuk ‘Sua Permata Indonesia Berkolaborasi Aksi dalam Bela Negara’ tersebut digelar untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) CBP-KPP ke-57 dan Hari Pahlawan 2021.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber purna Komandan Dewan Koordinasi Nasional (DKN) CBP-IPNU periode 2010-2012, M Syahrial Eka CB dan purna Komandan DKN KPP-IPPNU periode 2016-2018, Iva Navulani.
M Syahrial Eka CB menyebutkan, di masa zaman dulu kakek dan bapak kita berperang melawan penjajah Belanda. Kemudian hari ini, giliran kita yang harus berperang melawan kemiskinan, kebodohan, dan diri sendiri.
“Jadi, tiga hal itu yang harus kita perangi. Semuanya harus dilakukan atas dasar kecintaan kepada bangsa Indonesia,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, negara Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945 ini adalah negara yang dibentuk oleh orang-orang Indonesia. Oleh karena, wajib bagi semuanya untuk mencintai negara.
“Negara bisa saja berubah, tapi bangsa tidak akan berubah karena pemilik bangsa ini adalah rakyat,” tandas Syahrial.
Senada dengan itu, Iva Navulani menjelaskan, konsep bela negara di CBP-KPP sudah sangat terlihat jelas. Hal tersebut dengan peran aktif dalam hal kemanusiaan, utamanya di masa pandemi Covid-19.
“Salah satu perannya yaitu pembagian masker dan sosialisasi 5M, itu merupakan masalah tentang kesehatan,” kata alumni Komandan DKC KPP IPPNU Kabupaten Mojokerto periode 2014-2016.
Ia menambahkan, terkait cinta alam CBP-KPP juga melaksanakan penanaman pohon, serta menjaga lingkungan untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Itu merupakan bentuk bela negara kita kepada bangsa Indonesia,” pungkasnya.