• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Metropolis

HARI SANTRI 2023

Hari Santri, Presiden Jokowi Silaturahim di PCNU Surabaya Disambut Tari Remo

Hari Santri, Presiden Jokowi Silaturahim di PCNU Surabaya Disambut Tari Remo
Kedatangan Presiden Jokowi disambut dengan Tari Remo Gragak Anyar. (Foto: NOJ/Rifqi)
Kedatangan Presiden Jokowi disambut dengan Tari Remo Gragak Anyar. (Foto: NOJ/Rifqi)

Surabaya, NU Online Jatim

Serangkaian agenda digelar dalam rangka puncak Hari Santri 2023. Kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya disambut langsung oleh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar, Ketua PBNU sekaligus Ketua PCNU Surabaya H Umarsyah dan sejumlah tokoh lainnya.


Kedatangan Presiden Jokowi disambut dengan Tari Remo Gragak Anyar. Suguhan Tari Remo Gragak Anyar tersebut ditampilkan oleh pelajar dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rangkah IV Kota Surabaya. Tari Remo Gragak Anyar sendiri merupakan tarian khas Suroboyoan.


Salah satu pendamping tim penari, Rina Agustin menyampaikan, Tari Remo merupakan tarian yang sangat disukai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. "Dalam beberapa acara, Bapak Wali Kota selalu mengundang tim Tari Remo ini, beliau suka Tari Remo," ujarnya kepada NU Online Jatim di Kantor PCNU Surabaya kawasan Bubutan, Kota Surabaya, Ahad (22/10/2023).


Ia menyebut, waktu latihan dalam menyiapkan penampilan kali ini tidak lama. Hal tersebut karena beberapa penari dari SDN Rangkah IV memang banyak tergabung di sanggar senam.


"Latihannya tinggal memadukan gerakan saja, karena mayoritas dari penari sudah bergabung di sanggar senam. Sebagian juga ikut les menari secara mandiri," terangnya.


Penampilan tarian pelajar seusia 5-8 tahun tersebut cukup lincah dan gemulai. Mereka tampak lihai melakukan gerakan tarian dengan iringan tabuhan yang rancak. Para penari tampak mengenakan atasan putih dan bawahan celana hitam di bawah lutut yang dibalut kain batik.


Sejarah Kantor PCNU Surabaya

Puluhan tahun lalu, Kantor PCNU Surabaya tersebut menjadi tempat pembacaan teks resolusi jihad oleh Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy'ari. Resolusi jihad digaungkan untuk membakar semangat kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI melawan penjajah.


Gedung yang berdiri kokoh dengan arsitektur berkarateristik Indische dengan baduk duwur-nya itu menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia. Bangunan tersebut dibangun oleh Belanda pada tahun 1909.


Gedung tersebut adalah perpaduan budaya Eropa dan Jawa, khususnya di daerah Timur pulau Jawa. Di sisi kiri gedung tampak monumen resolusi jihad yang dicetuskan Mbah Hasyim pada 22 Oktober 1945. Gedung ini pun menjadi Kantor PBNU (dulu HBNO) pertama.


Di bagian atas depan gedung terlihat tulisan mencolok ‘Hoofdbestuur’ berwarna hijau seperti warna bendera NU. Gedung ini memiliki pintu utama dan jendela berukuran besar. Dahulu masih disebut Hoofdbestuur Nahdlatul Oelama (HBNO).


Dilansir dari Radar Surabaya, Kantor PCNU Surabaya sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Penetapan cagar budaya tersebut sesuai SK Wali Kota Nomor: 188.45/502/436.1.2/201 tanggal 11 Desember 2013.


Metropolis Terbaru