Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin mengatakan di usia Fatayat NU yang sudah mencapai 73 tahun para kader diharap tetap kompak nderek (ikut) kiai. Hal tersebut disampaikan saat acara Halal Bihalal dan Harlah Fatayat NU ke 73 di Masjid Al-Mujahada, Prambon, Sidoarjo, Ahad (21/05/2023).
"Di usia yang ke 73 tahun ini Fatayat NU tetap kompak nderek kiai," ujarnya.
Kiai Zainal menjelaskan para kader Fatayat NU perlu istiqamah pada apa yang sudah diamalkan oleh para kiai Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Aswaja).
“Apabila kader Fatayat NU sudah menyakini bahwa amaliyah NU sudah benar, maka tidak akan ada pemahaman-pemahaman lain yang menyusupi NU. Para kader NU terutama Fatayat apabila sudah mantap di NU, ia tidak akan bergeming meski amaliyah-amaliyahnya oleh sebagian kelompok dianggap bid'ah,” katanya.
Kiai asal Kecamatan Buduran ini menegaskan kunci dalam berkhidmat di organisasi yang lahir tahun 1926 ini adalah kerukunan. Oleh karenanya warga NU dalam segala tindakan harus penuh cinta kasih.
"Kata Kiai Hasyim Asy’ari masuk di NU harus penuh dengan cinta kasih, harus penuh kasih sayang, tidak boleh mudah marah dan tidak boleh mudah kecewa,” ujarnya.
Kiai Zainal lantas menyampaikan tentang falsafah dermawan d NU. Menurutnya, para pengurus NU harus mempunyai sifat tersebuy. Karena sejak awal berdirinya, organisasi NU sudah tidak asing dengan iuran. Namun, hal tersebut tidak membuat warga NU menjadi miskin, malah sebaliknya.
"Menjadi pengurus NU jika ada acara tidak diundang jangan sakit hati. Sakit hati itu bila jadi pengurus NU ada acara tidak ditarik urunan. Baru boleh protes kenapa tidak ditarik urunan," ungkapnya.
Alumni Ponpes Al-Khoziny Buduran ini optimis pada pergerakan warga NU di Sidoarjo. Menurutnya kegiatan 1 Abad NU di Sidoarjo beberapa waktu lalu menunjukan bahwa masyarakat Sidoarjo mayoritas NU.
“Kegiatan tersebut juga menunjukan bahwa warga NU Sidoarjo rukun,” tandasnya.