• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Heboh Surat LFNU Nganjuk soal Awal Ramdhan, PCNU: Itu untuk Pengetahuan

Heboh Surat LFNU Nganjuk soal Awal Ramdhan, PCNU: Itu untuk Pengetahuan
Ilustrasi Ramadhan. (Foto: NU Online)
Ilustrasi Ramadhan. (Foto: NU Online)

Surabaya, NU Online Jatim

Sebuah surat berkop Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lembaga Falakiyah NU (LFNU) Nganjuk, Jawa Timur, yang berisi informasi bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 2 Aprli beredar luas di media sosial dan jejaring WhatsApp. PCNU Nganjuk menyebut itu murni untuk pengembangan Ilmu Falak, bukan acuan. PCNU tetap berpegang pada hasil rukyatul hilal PBNU.


Hasil hisab awal Romadlon 1443 H/2022 M dengan Markaz Nganjuk; Lintang: -7° 36' 36" 1, Bujur: 111° 55'. Tanggal 01 Romadlon jatuh pada hari Sabtu (Pon), 02 April 2022 M dengan keterangan sebagai berikut,” isi dari surat tersebut.


Bila benar surat tersebut dikeluarkan secara resmi oleh LFNU Nganjuk dan diberlakukan, maka hal itu berbeda dengan tradisi NU yang biasanya menggunakan hasi rukyatul hilal sebagai acuan menentukan awal bulan Ramadhan dan bulan-bulan suci lainnya. Sementara di surat tersebut disebutkan menggunakan metode hisab.


Ketua LFNU Nganjuk KH Jauhari Muadz Shodiq belum berhasil dimintai keterangan terkait itu saat coba dihubungi melalui sambungan telepon genggam. Sementara itu, Muhammad Ali Anwar, Sekretaris PCNU Nganjuk, mengatakan bahwa surat yang dikeluarkan LFNU Nganjuk itu murni untuk pengembangan Ilmu Falak.


“Untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang diproduksi dan dikembangkan (LFNU). Untuk ketetapan final tetap mengikuti PBNU dan Kemenag,” katanya pada Kamis (31/03/2022).


Gus Ali menegaskan bahwa PCNU Nganjuk tetap akan memegang hasil keputusan sidang isbat dari Kementerian Agama dan hasil rukyatul hilal yang dilakukan PBNU terkait awal Ramadhan. “Untuk PCNU (Nganjuk) dan keluarga besar tetap menggunakan dasar hasil rukyat PBNU dan istbat Kementerian Agama,” ujar Gus Ali.


Terpisah, KH Shofiullah atau Gus Shofi, Ketua PW LFNU Jawa Timur, menuturkan bahwa pada dasarnya isi surat yang dikeluarkan oleh LFNU Nganjuk sudah benar, jika berdasarkan metod hisab imkanur rukyat. Namun, di luar kepentingan pengetahuan, LFNU tetap menunggu hasil rukyat yang dilakukan PBNU dan hasil isbat Kemenag.


“Karena itu (menentukan awal bulan berdasarkan perhitungan hisab) itu lumrah, hasil hisab semua begitu. Saya positif thinking saja,” ujarnya kepada NU Online Jatim.


Metropolis Terbaru