Yulia Novita Hanum
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jatim, M Fakhrul Irfansyah meminta kader IPNU untuk ambil peran dan terlibat aktif dalam mengawal demokrasi pada Pemilu 2024.
“Kader IPNU Jatim harus cerdas dan mengambil peran dalam mensukseskan pelaksanaan pemilu dengan aman dan sejuk,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Selasa (31/10/2023).
Dirinya juga meminta kader IPNU agar cermat dalam menentukan pilihan. Sebagai generasi terpelajar, ia menyebut momentum demokrasi harus dimanfaatkan kader IPNU dengan baik, khususnya dalam menciptakan kepemimpinan ideal di sejumlah daerah hingga nasional.
“Rekan-rekan IPNU se-Jawa Timur harus cermat dalam Pemilu 2024 ini. Kita tidak boleh golput karena demokrasi yang kita jalankan ini merupakan sarana dalam melahirkan kepemimpinan yang kita harapkan,” ucapnya.
Ia menyebutkan, sedikitnya ada tiga poin yang bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan sosok pemimpin. Yakni, merupakan kalangan Nahdliyin, mewakili milenial, dan keberpihakan atas gagasan santri di Jawa Timur.
“Pertama, berasal dari Nahdliyin yang merupakan basis pemilih terbesar dalam pemilu, kemudian mewakili generasi Z dan milenial, dan punya keberpihakan terhadap gagasan santri di Jawa Timur,” terangnya.
Magister Ilmu Politik di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tersebut tidak menampik bila sejumlah kader bergerak dalam memenangkan calon tertentu di sejumlah daerah. Sebab, hal itu dilakukan secara individu dan tetap menjaga marwah organisasi yang tidak terafiliasi pada politik praktis.
“Dalam kecenderungan tertentu hal itu merupakan hak demokrasi masing-masing individu. Namun kami tetap mengingatkan para kader bahwa tugas utama kita menjaga marwah organisasi agar tidak dilibatkan dalam politik praktis,” tegasnya.
Pihaknya juga mengingatkan agar para kader tidak larut dalam suasana politik. Disebutkan, PW IPNU Jatim tetap mendorong para kader untuk menghadirkan situasi politik yang damai dan demokratis, tidak melakukan ujaran kebencian dalam perbedaan pilihan, serta memilih berdasarkan gagasan dan program jangka panjang yang berpihak.
“Perintahnya tetap ambil peran dalam pemilu yang damai, terlibat aktif dalam wacana pemilu yang demokratis, memilih berdasarkan gagasan dan program jangka panjang, serta berpihak pada kepentingan nasional,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
4
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
5
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
6
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
Terkini
Lihat Semua