• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Jelang Idul Adha, Permintaan Hewan Kurban di Jatim Turun

Jelang Idul Adha, Permintaan Hewan Kurban di Jatim Turun
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Setiap menjelang Hari Raya Idul Adha biasanya permintaan hewan kurban mengalami peningkatan. Tetapi tahun ini permintaan hewan kurban justru mengalami penurunan.

 

Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Sapi Segar (PPDS) Jatim menyebut tren permintaan hewan kurban di wilayahnya menjelang mengalami penurunan hingga 20 persen menjelang Idul Adha kali ini.

 

Ketua PPDS Jatim, Muthowif mengatakan, penurunan permintaan hewan kurban terutama pada hewan sapi tahun ini disebabkan oleh beberapa factor. Di antaranya adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat serta bertepatan dengan momen tahun ajaran baru sekolah yang membutuhkan biaya.

 

“Permintaan tahun ini lebih sepi, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa indikasi di antaranya anak sekolah dan PPKM yang akhirnya membuat orang untuk menunda melakukan kegiatan kurban,” jelasnya dikutip dari bisnis.com, Rabu (14/07/2021).

 

Muthowif menambahkan, selain itu saat ini pedagang hewan kurban musiman di kota juga sangat minim karena PPKM tersebut. Namun begitu, masih ada pasar yang secara rutin melakukan kegiatan kurban yakni kumpulan yang berkurban dengan sistem arisan.

 

“Yang tetap berkurban itu mereka yang sistem arisan 7 orang 1 ekor sapi, karena itu sudah jadi rutinitas tiap tahun,” imbuhnya.

 

Sementara terkait harga, hingga kini masih bertahan cukup mahal yakni sekitar Rp 55.000 hingga Rp 60.000 per kilogram dalam timbangan sapi hidup. 

 

Adapun pasokan kebutuhan hewan kurban di Jatim saat ini masih cukup ada dan tidak ada kendala. Meskipun akhir-akhir ini terdapat beberapa pasar hewan di Jatim yang tutup.

 

Sedangkan sepekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah, penjualan hewan kurban di Kabupaten Bondowoso mengalami penurunan. Hal ini berbanding terbalik dengan dengan tahun sebelumnya, di mana sepekan jelang Hari Raya Kurban menjadi puncaknya.

 

Kondisi ini membuat peternak mengeluh. Salah satunya Dedi Faizal Ali, pemilik usaha ternak SeTandhuk Duwek (STD) Farm. Ia mengatakan, tahun lalu sepekan sebelum Idul Adha penjualan bisa mencapai 10-15 ekor dalam sehari.

 

 

Menurut Dedi, saat ini maksimal penjualan hanya pada kisaran lima ekor saja yang laku dalam sehari. Ia memprediksi, hal ini terjadi karena pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat.


Editor:

Metropolis Terbaru