Surabaya, NU Online Jatim
Pimpinan Pusat (PP) Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pada Selasa-Kamis, 5-7 September 2023. Ajang lima tahunan ini bakal dipusatkan di Kota Peleihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Diketahui, perhelatan MTQ tingkat nasional kesembilan (IX) dan tingkat internasional ketiga (III) itu rutin dilaksanakan setiap menjelang pelaksanaan Kongres JQHNU. Adapun tema yang diusung yakni ‘MTQ untuk Perdamaian dan Kesejahteraan Umat’.
Ketua Umum PP JQHNU KH Saifullah Ma’shum menyampaikan, melalui tema tersebut diharapkan pelaksanaan MTQ dapat menyejukkan suasana nasional dan global. Sebagaimana diketahui, suhu nasional semakin memanas dan penuh ‘polusi’ menjelang tahun politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Karenanya, penyelenggaraan MTQ diharapkan menjadi media penyejuk sekaligus pencerah di tengah situasi yang demikian di tingkat nasional.
"Mencerahkan atmosfer politik nasional yang punya gawe politik," kata KH Saifullah Ma’shum dilansir dari NU Online, Senin (04/09/2023).
Sementara di tingkat internasional, MTQ diharapkan membawa pesan-pesan perdamaian bagi dunia global yang dirundung berbagai peristiwa konflik dan kekerasan di berbagai negara dari beragam penjuru dunia. Selain, MTQ ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan persahabatan antarnegara.
"MTQ membuat lebih erat hubungan dengan negara sahabat dan produktif dalam berdakwah sesuai dengan ajaran yang mu’tabarah sehingga diharapkan tidak lagi terjadi konflik antarsesama," katanya.
MTQ ini digelar atas kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Kerja sama ini juga penting dalam rangka meningkatkan dakwah Al-Qur’an ke berbagai penjuru daerah Nusantara dan mengaktifkan simpul-simpul JQHNU di daerah-daerah.
Sementara itu, Ketua MTQ Nasional IX dan Internasional III JQHNU KH Jazim Hamidi menyampaikan bahwa MTQ nasional ini melombakan tiga cabang, yakni (1) tilawah Dewasa putra dan putri; (2) Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) 30 juz putra dan putri; dan (3) Qiraat Sab’ah bil Mujawwad putra dan putri dengan qiraat Imam Hamzah dan Al-Kisa’i. Sementara MTQ Internasional akan memperlombakan dua cabang pertama khusus untuk putra.
Kiai Jazim menjelaskan bahwa lomba ketiga, yakni Qiraah Sab’ah bil Mujawwad adalah tilawah Al-Qur’an seperti pada umumnya, tetapi dengan bacaan selain Imam Hafsh dari Imam Ashim. Pada ajang ini, bacaan yang akan dilantunkan adalah Qiraat Imam Hamzah dan Imam al-Kisai.
Adapun negara-negara yang mengikuti ajang MTQ Internasional ini antara lain India, Pakistan, Bangladesh, Thailand, Singapura, Iran.
Peserta Indonesia yang berhasil meraih terbaik di tingkat nasional akan maju pada ajang internasional. “Setelah MTQ Nasional diambil juara, bisa ikut ke internasional,” ujar Pengurus PP JQHNU itu.
MTQ Nasional dan Internasional JQHNU ini akan menghadirkan qari-qariah nasional internasional, seperti KH Muammar ZA, Prof Sayid Agil Husein al-Munawwar, Hj Maria Ulfah, KH Fadhlan Zainuddin, dan lainnya.
