Surabaya, NU Online Jatim
Menjelang puncak haji, satu lagi calon haji asal Tuban, meninggal saat berada di Tanah Suci. Jamaah dimaksud adalah Suparman (64) yang merupakan warga Dusun Kemoro, Desa Mergoasri, Kecamatan Parengan.
Menurut keterangan pihak terkait, Suparman meninggal di Klinik Kesehatan Haji Indonesia, Rabu (21/6/2023), sekitar pukul 13.30 WAS, karena sakit.
"Meninggal karena serangan jantung," kata Tim Pembimbing Ibadah Haji Kloter 18, Ahmad Munir kepada wartawan, Kamis (22/06/2023).
Kepala Kementerian Tuban itu turut belasungkawa yang dalam, atas meninggalnya jamaah calon haji ini. Selanjutnya almarhum dishalatkan setelah salat isya di Masjidil Haram dan dimakamkan di pemakaman Surayya Makkah.
“kami mengimbau, agar jamaah yang lain tetap menjaga kesehatan dan menghindari berbagai hal yang menyebabkan kendala gangguan fisik,” harap dia.
Dengan bertambahnya satu jamaah haji meninggal, maka ada 4 jemaah haji asal Kabupaten Tuban yang meninggal dunia di Tanah Suci. Mereka adalah Dimyati asal Senori, Ahmad Ibnu Sholah dari Singgahan, Gus Abdullah Siddiq dari Widang, dan Suparman asal Dusun Kemoro, Desa Mergoasri, Kecamatan Parengan.
Sementara itu, jatah kuota jamaah haji di Jawa Timur resmi ditambah pada tahun ini. Dengan demikian, jumlah kelompok terbang ditambah 4 menjadi 88. Manajemen Bandara Juanda pun bersiap karena ada penambahan. 4 kloter tambahan ini berisi 1.411 orang. Keempat kloter tambahan ini akan diberangkatkan dengan pesawat Garuda Indonesia dengan tipe Airbus 330-900.
General Manager Bandara Juanda, Sisyani Jaffar merinci, jadwal keberangkatan 4 kloter tersebut adalah pada pukul 08.10 WIB untuk kloter 85, pukul 11.50 WIB kloter 86, pukul 15.30 WIB kloter 87, dan kloter 88 diberangkatkan pada pukul 17.15 WIB, Jumat (23/06/2023).
