Ketua GP Ansor Jatim Ulas Esensi Perjuangan Organisasi Pengabdian
Senin, 14 April 2025 | 15:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim, H Musaffa Safril, menegaskan arah baru kepemimpinannya dalam pidatonya di hadapan ribuan kader dan tamu undangan pada Syawal Fest Halal Bihalal Akbar dan Inaugurasi Pelantikan Ansor Jatim di Jatim Expo Surabaya, Ahad (13/04/2025) malam.
Ia menyampaikan bahwa GP Ansor harus kembali kepada esensi perjuangannya sebagai organisasi pengabdian, bukan sekadar institusi simbolik. “Ansor ke depan bukan organisasi yang hadir hanya lewat baliho dan seremoni. Ansor harus hidup di tengah masyarakat, bekerja di desa-desa, dan hadir menjawab kebutuhan umat,” ujarnya.
Dengan semangat pembaruan yang kuat, ia berkomitmen untuk menata ulang struktur kepengurusan agar lebih produktif dan fungsional. Ia menolak model kepemimpinan yang hanya mengandalkan nama besar tanpa kontribusi nyata.
“Kita akan lakukan reshuffle. Tidak boleh ada lagi kader yang hanya tercatat di SK tanpa kerja. Organisasi ini harus dihidupi oleh semangat pengabdian dan semangat gotong royong,” tegasnya.
Dirinya pun menyerukan agar GP Ansor menjadi organisasi yang berdaya, mandiri, dan mampu membiayai gerakannya sendiri melalui swadaya dan pengelolaan aset produktif. Ia juga memperkenalkan program unggulan ‘Lumbung Pangan’, sebuah inisiatif ketahanan pangan yang akan digerakkan melalui pengelolaan lahan pertanian kader Ansor di tingkat ranting dan PAC.
Menurutnya, program ini lahir dari realitas bahwa mayoritas kader Ansor di Jawa Timur merupakan petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah pedesaan. Pihaknya tidak mau kadernya hanya jadi penonton dalam pembangunan.
“Kami ingin mereka menjadi pelaku utama dalam penguatan ekonomi umat. Maka kami hadirkan solusi konkret, bukan hanya seruan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, GP Ansor akan memperkuat peran kader sebagai penggerak sektor riil dengan pendekatan ekonomi komunitas dan kolaborasi lintas sektor. Selain fokus pada pemberdayaan ekonomi, ia menekankan pentingnya penguatan struktur dan konektivitas organisasi dari tingkat paling bawah.
Ia menyatakan bahwa sinergi antar tingkatan dari ranting, PAC, hingga wilayah adalah fondasi utama untuk menjamin soliditas gerakan. Ia juga menyampaikan komitmen kuat terhadap Nahdlatul Ulama (NU) bahwa seluruh gerak Ansor tidak boleh lepas dari garis perjuangan jam’iyah.
“Ansor adalah rumah kader muda NU. Kesetiaan kita kepada NU adalah harga mati. Tapi kita juga harus membuka diri untuk kerja sama dengan siapa pun yang sejalan dengan nilai-nilai perjuangan,” jelasnya.
Pihaknya pun mengajak seluruh kader untuk menjadikan momentum inaugurasi ini sebagai awal kebangkitan kolektif. "GP Ansor tidak boleh hanya menjadi organisasi yang ramai di media sosial tetapi sepi di tengah umat," pungkasnya.
Penulis: Inas Hamdan Billah
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Nilai Utama dalam Memaknai Hari Kemerdekaan
2
Khutbah Jumat: Melaksanakan 3 Amal Baik di Momen Rebo Wekasan
3
Kado Kemerdekaan, Umaha Luncurkan Mesin CNC Nusantara Karya Anak Bangsa
4
Karnaval Kemerdekaan: Antara Hiburan dan Etika
5
HUT ke-80 RI, PCNU Nganjuk Serukan Nahdliyin Kibarkan Bendera dan Tahlil untuk Pahlawan
6
LPBINU Pasuruan Gelar Rakor untuk Perkuat Kelembagaan di MWCNU
Terkini
Lihat Semua