• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 27 April 2025

Metropolis

Ketua GP Ansor Jatim Ulas Esensi Perjuangan Organisasi Pengabdian

Ketua GP Ansor Jatim Ulas Esensi Perjuangan Organisasi Pengabdian
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H Musaffa Safril. (Foto: NOJ/ISt)
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H Musaffa Safril. (Foto: NOJ/ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, H Musaffa Safril menegaskan arah baru kepemimpinannya dalam pidato perdananya di hadapan ribuan kader dan tamu undangan dalam Syawal Fest dan Inaugurasi Ansor Jawa Timur di Jatim Expo Surabaya, Ahad (13/04/2025).


Dalam orasi yang sarat makna tersebut, Musaffa menyampaikan bahwa GP Ansor harus kembali kepada esensi perjuangannya sebagai organisasi pengabdian, bukan sekadar institusi simbolik. “Ansor ke depan bukan organisasi yang hadir hanya lewat baliho dan seremoni. Ansor harus hidup di tengah masyarakat, bekerja di desa-desa, dan hadir menjawab kebutuhan umat,” ujarnya.


Dengan semangat pembaruan yang kuat, Musaffa berkomitmen untuk menata ulang struktur kepengurusan agar lebih produktif dan fungsional. Ia menolak model kepemimpinan yang hanya mengandalkan nama besar tanpa kontribusi nyata.


“Kita akan lakukan reshuffle. Tidak boleh ada lagi kader yang hanya tercatat di SK tanpa kerja. Organisasi ini harus dihidupi oleh semangat pengabdian dan semangat gotong royong,” tegasnya.


Ia pun menyerukan agar GP Ansor menjadi organisasi yang berdaya, mandiri, dan mampu membiayai gerakannya sendiri melalui swadaya dan pengelolaan aset produktif. Musaffa juga memperkenalkan program unggulan ‘Lombong Pangan’, sebuah inisiatif ketahanan pangan yang akan digerakkan melalui pengelolaan lahan pertanian kader Ansor di tingkat ranting dan PAC.


Menurutnya, program ini lahir dari realitas bahwa mayoritas kader Ansor di Jawa Timur merupakan petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah pedesaan. Pihaknya tidak mau kadernya hanya jadi penonton dalam pembangunan.


“Kami ingin mereka menjadi pelaku utama dalam penguatan ekonomi umat. Maka kami hadirkan solusi konkret, bukan hanya seruan,” ungkapnya.


Lebih lanjut, GP Ansor akan memperkuat peran kader sebagai penggerak sektor riil dengan pendekatan ekonomi komunitas dan kolaborasi lintas sektor. Selain fokus pada pemberdayaan ekonomi, Musaffa menekankan pentingnya penguatan struktur dan konektivitas organisasi dari tingkat paling bawah.


Ia menyatakan bahwa sinergi antar tingkatan dari ranting, PAC, hingga wilayah adalah fondasi utama untuk menjamin soliditas gerakan. Ia juga menyampaikan komitmen kuat terhadap Nahdlatul Ulama (NU) bahwa seluruh gerak Ansor tidak boleh lepas dari garis perjuangan jam’iyah.


“Ansor adalah rumah kader muda NU. Kesetiaan kita kepada NU adalah harga mati. Tapi kita juga harus membuka diri untuk kerja sama dengan siapa pun yang sejalan dengan nilai-nilai perjuangan,” jelasnya.


Dalam bagian akhir pidatonya, Musaffa mengajak seluruh kader untuk menjadikan momentum inaugurasi ini sebagai awal kebangkitan kolektif. GP Ansor tidak boleh hanya menjadi organisasi yang ramai di media sosial tetapi sepi di tengah umat.


Penulis: Hamdan


Metropolis Terbaru