Metropolis

Ketua GP Ansor Jatim Sampaikan Ruh Organisasi adalah Kaderisasi

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB

Ketua GP Ansor Jatim Sampaikan Ruh Organisasi adalah Kaderisasi

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H Musaffa Saffril. (Foto: NOJ/TVNU Mojokerto)

Mojokerto, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, H Musaffa Saffril menyampaikan, ruh dari organisasi adalah kaderisasi dalam rangka sambung dan menyiapkan kepemimpinan di NU.


“Maka jika kalian tidak serius mengikuti kegiatan ini potret NU masa depan akan main-main,” ujarnya saat menyampaikan sambutan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) II PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto di Universitas KH Abdul Chalim (UKHAC) Pacet, Mojokerto pada Kamis-Ahad (26-29/12/2024).


Pihaknya mendapatkan informasi dari panitia yang ikut menjadi peserta berasal dari unsur gus, kiai muda, lora dan pejabat. Tetapi semua sudah bersepakat siapapun dan dari unsur manapun jika sudah menjadi peserta tidak akan dibedakan atau diperlakukan sama.


“Siapapun pemimpin di NU bukan soal uang, jabatan, dan jaringan. Tetapi ini soal mau khidmat atau tidak,” terangnya.


Maka, kaderisasi ini untuk penguatan mental calon pemimpin besar. Harus ditempa secara maksimal pengkaderannya dalam rangka menciptakan kader yang tangguh, militan, tidak mutungan dan baperan.


“Saya masih menemui beberapa kejadian, karena tersinggung sedikit oleh temannya tiba-tiba mutung dan bilang tidak mau bergabung dengan Ansor. Tahapan berikutnya juga akan mundur dari NU, saya khawatir berikutnya lagi murtad ini kan bahaya,” jelasnya.


Menurutnya, penguatan mental ini sangat perlu, kaderisasi bukan hanya mengajarkan tentang teori, tetapi melatih mental untuk menjadi pemimpin dan masa depannya NU. Pihaknya berharap, semoga berawal dari Ansor bisa lahir-lahir pemimpin yang populis tidak hanya elitis.


“Semoga lahir pemipin-pemimpin yang benar-benar tahu apa yang dihadapi oleh pengikutnya," tegasnya.


Pihaknya berpesan, pemimpin itu tidak hanya diukur dari kebesaran pakaiannya, tidak hanya dilihat dari kemewahan kendaraannya, tetapi dilihat dari bagaimana dia memperlakukan bawahannya, bisa memahami urat nadi pasukannya.


“Ansor adalah ruh santri, miqat kita di para kiai. Silahkan persiapkan mentalnya untuk menjadi pemimpin besar. Insya Allah nanti pulang ke rumah akan menjadi orang besar,” harapannya.