Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin mengajak seluruh warga untuk menggemakan shalawat Nabi di seluruh penjuru bumi Delta. Hal tersebut disampaikan saat sambutan pada acara ‘Gebyar Shalawat’ yang digelar oleh Pimpinan Cabang (PC) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor yang dipusatkan di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (31/12/2022) malam.
“Mari masyarakat Sidoarjo, khususnya Nahdliyin untuk menggemakan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Disebutkan, dengan kekompakan masyarakat dalam membaca shalawat, Kabupaten Sidoarjo akan mendapat barakah dari Allah. Sehingga dijauhkan dari segala macam musibah yang saat ini banyak terjadi di berbagai tempat.
“Insyaallah, jika warga Sidoarjo semangat bershalawat seperti malam ini, Sidoarjo akan aman, yang hadir malam ini semoga semuanya masuk surga,” ucapnya.
Kiai Zianal menjelaskan, jika seorang Muslim ingin pantas diakui sebagai umat Rasulullah SAW, caranya tidak lain adalah dengan senang membaca shalawat. Dengan demikian, Allah akan memasukkannya ke surga dan dapat bertemu dengan Rasulullah.
“Malam hari ini adalah malam yang bersejarah bagi Kabupaten Sidoarjo. Karena baru pada tahun ini menyambut tahun baru masehi dengan menggelar acara shalawat dan dihadiri sejumlah habaib,” terangnya.
Menurutnya, PCNU Sidoarjo memberi apresiasi penuh kepada Ahmad Muhdlor Ali dan H Subandi selaku Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, yang telah memfasilitasi kegiatan PC MDS Rijalul Ansor Sidoarjo yang dikomandani oleh Ustadz Mursalin.
“Lebih baik malam tahun baru seperti ini, diisi dengan mengadakan kegiatan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dari pada menggadakan hiburan yang tidak bermanfaat,” tandasnya.
Diketahui, PCNU Sidoarjo telah mengeluarkan Imbauan Menyambut Tahun Baru 2023, melalui surat resmi bernomor: 356/PC/A.I/L.10/XII/2022 yang terbit pada Jum’at (30/12/2022) lalu. Imbauan itu ditanda tangani oleh Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin dan Sekretaris H Agus Mahbub Ubaidillah.
Adapun isi imbauan tersebut yaitu, pertama tidak membuat kegiatan atau perayaan yang bisa merugikan masyarakat. Kedua, tidak mengadakan pesta kembang api dan konvoi berkendara di jalanan. Ketiga, malam pergantian tahun hendaknya dijadikan malam muhasabah atau introspeksi diri.
