• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Ketua NU Sidoarjo: Pengurus Ranting Ujung Tombak Pelaksana Program

Ketua NU Sidoarjo: Pengurus Ranting Ujung Tombak Pelaksana Program
Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo, KH Zainal Abidin. (Foto: NOJ/Yuli Riyanto)
Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo, KH Zainal Abidin. (Foto: NOJ/Yuli Riyanto)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo KH Zainal Abidin mengatakan, bahwa pengurus ranting Nahdlatul Ulama (NU) di tingkat desa adalah pengurus  yang paling istimewa.

 

Penegasan tersebut disampaikannya dalam acara Lailatul Ijtima’ Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Jumputrejo, Kecamatan Sukodono yang dilangsungkan di Masjid Baitussalam Dusun Beciro desa setempat, Ahad (03/07/2022) malam.

 

“Dikatakan istimewa, karena pengurus ranting NU itu adalah ujung tombak dan siap tekor. Yang melaksanakan program-program NU mulai dari PBNU, PCNU hingga MWCNU dan langsung menyentuh masyarakat ya ranting NU,” tuturnya.

 

Dirinya menegaskan, ranting NU jugalah yang membagikan dan mengurusi kaleng Koin NU di tingkat ranting. Apabila ada kegiatan kemudian anggarannya minus yang membantu juga ranting NU

 

“Oleh karenanya, saya katakan pengurus ranting NU itu adalah pengurus yang istimewa, misalnya yang pantas masuk syurga duluan itu bukanlah pengurus PCNU tapi ranting NU,” tegas Kiai Zainal.

 

Menurut pandangannya, pengurus NU itu pasti memiliki darah pejuang NU, darah pejuang itu mungkin saja mengalir dari kakek, neneknya, buyut atau canggahnya.

 

“Kalau tidak punya darah pejuang tidak mungkin anda disuruh menjadi pengurus ranting NU dan tidak mugkin jenengan punya minat menghadiri kegiatan NU. Mencari darah pejuang itu sulit, jenengan tidak perlu berkecil menjadi pengurus ranting dan harus bangga menjadi pengurus ranting,” katanya.

 

Lebih lanjut, Kiai Zainal mengungkapkan, PCNU hanya sekedar memberikan motivasi dan menyampaikan informasi. Akan tetapi, gerakan yang paling utama bukanlah di PCNU, melainkan ada di ranting NU.

 

“Orang yang merawat NU itu Insyaallah mendapatkan berkah dari Allah, keluarganya barokah, anak-anaknya sholeh dan sholehah, istri atau suaminya nurut serta tidak banyak tingkah. Mengapa demikian? karena barokahnya mengurusi NU,” ungkapnya.

 

Dijelaskannya, NU itu didirikan oleh para walinya Allah, tidak mungkin NU pecah dan bubar selama Indonesia dan bumi ini masih ada. NU itu dalam sejarah, ditekan dan dipinggirkan bagaimanapun ternyata hanya tetap tersenyum saja.

 

Menurut hasil survey LSI tahun 2019, jumlah anggota NU di Indonesia saat ini mencapai 108 juta orang dan paling banyak sedunia. Sekarang NU juga banyak berdiri di negara lain, terdapat setidaknya 194 cabang istimewa NU yang tersebar di seluruh dunia.

 

“Makanya anda harus bersyukur ditakdirkan menjadi orang NU. Dan orang NU itu senang bersedekah, murah senyum, senang baca Shalawat, Yasiin dan Tahlil, sekali lagi kita harus bangga menjadi orang NU,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru