Sidoarjo, NU Online Jatim
Persaingan dalam dunia pendidikan saat ini sudah nyata adanya. Oleh karena itu, madrasah harus melihat perkembangan dan pertumbuhan di luar agar tidak tertinggal. Maka, menjadi guru di era saat ini dituntut siap menghadapi segala perubahan zaman yang ada.
Pernyataan di atas disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin saat membuka Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang digelar oleh PC Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU di aula Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muslimat NU Pacang, Kamis (14/07/2022) pagi.
“Kalau misalnya ada pergantian menteri lantas berganti kebijakan juga harus siap. Jangan lalu bilang, kurikulum K13 belum tuntas sekarang sudah ganti kurikulum merdeka. Katakanlah kalau meskipun yang dulu belum tuntas, yang sekarang akan tetap saya laksanakan semaksimal mungkin dengan mengawalinya mengikuti pelatihan-pelatihan seperti ini,” ujarnya.
Kang Zainal sapaan akrabnya lantas mengingatkan kewajiban lembaga yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU harus terbuka dengan seluruh perubahan dan perkembangan zaman. Jika lembaga pendidikan di luar LP Ma’arif NU dapat diterima dengan baik oleh masyarakat karena mempuyai branding yang baik, sementara madrasah NU kurang mendapatkan hati masyarakat.
“Kita harus bisa mengubah stigma itu. Kita ingin lembaga pendidikan NU memiliki kesan yang baik di mata masyarakat. Madrasah harus bisa menampilkan sosok guru yang istimewa di mata wali murid dan masyarakat serta dapat menjadikan lingkungan madrasah menjadi bersih dan nyaman,” terangnya.
Hadir dalam kesempatan ini sebagai narumber Restiwi Peni, Ketua Muslimat NU Sidoarjo, Hj Ainun dan Ketua LP Ma’arif NU Sidoarjo, Misbahuddin. Nampak hadir pula Kepala MIMNU Pacang, H M Hamim Thohari dan kepala Mts Bilingual Muslimat NU Pucang, H Syamsuhari dan ratusan kepala madrasah se Kabupaten Sidoarjo.
