• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 29 Maret 2023

Metropolis

Ketua NU dan Muhammadiyah Sidoarjo Duduk Bersama Bahas Kemerdekaan

Ketua NU dan Muhammadiyah Sidoarjo Duduk Bersama Bahas Kemerdekaan
Talkshow kemerdekaan. (Foto: NOJ/Maschan)
Talkshow kemerdekaan. (Foto: NOJ/Maschan)

Sidoarjo, NU Online Jatim 
Banyak kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam rangka mengisi momen HUT ke-77 Republik Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh pemuda dan pelajar di Sidoarjo yang kompak menggelar kegiatan yang bertajuk Talkshow Kemerdekaan di Steamed Soul Cafe, Jalan Trunojoyo No 27 Sidoarjo. 

 

Kegiatan tersebut mendatangkan dua pemimpin Organisasi Islam terbesar yaitu Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin dan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Sidoarjo, Zainul Muslimin. Selain itu, diskusi yang diinisiasi oleh Dewan Pemuda Sidoarjo (DPS) ini juga mengundang Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sidoarjo dan Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sidoarjo. 

 

Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zainal Abidin menjelaskan, toleransi yang paling dasar yaitu seperti yang tertuang pada dasar negara. Ia mengisahkan peristiwa BPUPKI yang merumuskan dasar negara pancasila. Perumusan itu bermula dari beberapa perbedaan pendapat dari para pahlawan dan ulama yang kemudian dijadikan satu sehingga dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beberapa suku, ras, dan agama.  

 

“Pelajar saat ini harus dapat memanfaatkan peluang dengan sikap cerdas dan cermat dalam menganalisa sebuah informasi. Apakah termasuk berita positif, hoaks maupun informasi yang mengandung propaganda atau ujaran kebencian,” jelasnya.  

 

Kiai Zainal mengimbau agar kaum pelajar dan pemuda milenial dapat menyikapi berbagai perbedaan di tengah masyarakat dengan bijaksana.

 

"Generasi muda harus dapat menjaga kerukunan dalam hal keagamaan atau keyakinan dengan meramu sesuai budaya nusantara," imbaunya.

 

Ia menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan hasil dari kepiawaian para ulama dan tokoh negara dalam menyikapi perbedaan dengan hubbul wathan minal iman. 

 

“NU dan Muhammadiyah selama ini mengajak kepada kesejahteraan untuk hidup sebagai umat Islam dalam satu kesatuan bangsa dan negara,” tegasnya. 

 

Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Sidoarjo, Zainul Muslimin mengatakan bahwa seorang pelajar harus dapat mengosongkan gelas ketika ketemu orang baru.

 

“Sehingga dapat belajar dan berkembang dengan mengutamakan pola pikir yang terbuka untuk meraih kebermanfaatan,” katanya.

 

Dalam Bidang Pendidikan, Zainul menjelaskan bahwa Muhammadiyah lebih mengutamakan sikap saling menghargai setiap anak didik, baik dari segi kemampuan maupun budaya. Serta saling berkolaborasi dalam bertukar ilmu dan pemikiran. 

 

“Sistem pendidikan di Muhammadiyah hampir sama dengan NU, yaitu tidak pernah meninggalkan budaya Pancasila. Selain itu, penting juga bagi pelajar untuk memiliki referensi yang cukup dalam mengembangkan potensi keilmuan yang dimiliki. dengan semangat fastabikhul khoirot, dengan lomba dalam hal kebaikan, bukan berlomba dalam hal kebenaran,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru