Sidoarjo, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang, KH Marzuki Mustamar mengajak para pengurus atau guru yang mengajar di madrasah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) se-Kabupaten Sidoarjo untuk bersama-sama memajukan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).
Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi pengajian umum dalam rangka Halal Bihalal Guru Ma’arif NU se-Kabupaten Sidoarjodi Masjid KH Hasyim Asy’ari di kompleks kampus Unusida, Sabtu (27/04/2024).
“Sabagai komitmen ke-NU-an harus punya rumus dari kita, untuk kita, dan oleh kita. Jangan saling lempar tanggung jawab bahwa membesarkan Unusida tanggung jawab Rektor. Itu bukan, karena membesarkan Unusida adalah tugas kita semua,” katanya.
Ia menyebut, Pemerintah Kabupetan (Pemkab), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dosen, wali mahasiswa dan guru LP Ma’arif NU juga bertanggung jawab untuk membesarkan Unusida.
“Jika dari sekian banyak guru yang hadir pada acara ini merekomendasikan satu atau dua siswanya untuk kuliah di Unusida, maka satu tahun mahasiswa baru bisa mencapai dua ribu,” terangnya.
Kiai Marzuki mengajak untuk membangun Unusida dari bawah. Mulai dari ranting NU, Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, dan MWCNU. LP Ma’arif NU harus kompak membesarkan Unusida. Di Jawa Timur diharapkan kampus besar NU tidak hanya Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan Universitas Islam Malang (Unisma).
“Menurut pengamatan saya pribadi, itu dua tahun ke depan kampus NU besar ketiga di Jawa Timur adalah Unusida,” ungkapnya.
Penilaian tersebut didasarkan karena daerahnya memungkinkan, semangat NU-nya memungkinkan, kondisi politiknya memungkinkan, kerja sama ulama dan umara juga memungkinkan. Hal ini membuat Kiai Marzuki optimis dua atau tiga tahun ke depan Unusida menjadi kampus NU terbesar nomor tiga di Jawa Timur.
“Syukur-syukur pelan-pelan punya rumah sakit, kalau punya rumah sakit Unusida buka fakultas kedokteran. Kalau bisa demikian akan luar biasa,” tandasnya.
