• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Kiai Marzuki Jelaskan Bukti Kebenaran Al-Qur’an

Kiai Marzuki Jelaskan Bukti Kebenaran Al-Qur’an
Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar memaparkan bukti-bukti akan kebenaran Al-Qur’an. Materi tersebut penting agar umat Islam tidak ragu sedikitpun akan kebenaran ajaran Islam.


Hal tersebut disampaikan oleh Kiai Marzuki saat mengisi pengajian umut di Masjid Ainul Yaqin Perumahan Taman Aloha Sidoarjo, Kamis (16/11/2023).


“Di Al-Qur’an disebutkan wa tammat kalimatu rabbika ṣidqaw wa 'adlā yang artinya telah sempurnalah kalimat Tuhanmu Al-Quran sebagai kalimat yang benar dan adil. Jadi Al Qur’an itu benar, akurat, valid dan sama,” katanya.


Kiai Marzuki lantas menjelaskan bukti benar dan akuratnya Al-Qur’an. Al-Qur’an diawali dengan kalimat bismillahirrahmanirrahim yang jumlah hurufnya ada 19. Surat yang ada di Al-Qur’an yang diawali dengan bismillahirrahmanirrahim jika dibagi dengan angka 19 hasilnya akan pas.


“Dan itu artinya Al-Qur’an asli, tidak pernah ditambah dan dirubah. Andai pernah dirubah atau dipalsukan tidak akan bisa pas jika dibagi sembilan belas,” ungkapnya.


Menurutnya, jumlah surat dalam Al-Qur’an adalah 144 sama dengan jumlah 19x6. Jumlah kalimat bismillahirrahmanirrahim di Al-Qur’an 144, meski di surat At Taubah tidak ada kalimat bismillahirrahmanirrahim namun di surat An Naml kalimat bismillahirrahmanirrahim ada dua.


Pengasuh Pondok Pesantren Sabilulrosyad Gasek Malang ini lantas menjelaskan keseimbangan dalam Al-Qur’an. Seperti lafal ad-dunya dan al ard, lafal ad-dunya disebut 115 kali dan lafal al ard juga disebut sama 115 kali. Lafal al hayat kebalikannya al maut, al hayat disebut 145 kali dan al maut juga 145 kali. Oleh karenanya, Al-Qur’an yang sedemikian hebatnya tidak mengkin hasil karangan Nabi Muhammad SAW.


“Tidak mungkin Nabi Muhammad itu melafalkan Al-Qur’an dari fikiran dan hawa nafsunya sendiri, semuanya dari Allah,” tandasnya. 


Metropolis Terbaru