Ngaji Kitab Mukhtarul Ahadits, Kiai Marzuki Jelaskan Islam Nusantara
Ahad, 9 Januari 2022 | 14:00 WIB

Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar saat ngaji kitab Mukhtarul Ahadist. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)
Boy Ardiansyah
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menyebutkan, bahwa Islam Nusantara menurutnya menjadikan para ulama Nusantara sebagai patokan sebelum ke Barat atau Timur Tengah. Sehingga ilmu yang diperoleh dilakukan akulturasi dan dicocokkan dengan fatwa-fatwa ulama Nusantara.
“Itu yang di maksud dengan Islam Nusantara. Mengapa demikian? Karena kita tahu Timur Tengah sudah banyak terpapar wahabi. Bahkan, dulu ketika wahabi memberontak banyak ulama Aswaja yang dibunuh,” jelasnya saat ngaji rutin kitab Mukhtarul Ahadits di Aula KH Bisri Syansuri Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Sabtu (08/01/2022).
Tidak hanya itu, lanjut Kiai Marzuki, makam-makam ulama Ahlussunnah wal Jamaah juga digusur dan kitab-kitabnya dibakar. Kemudian setelahnya, menerbitkan kembali kitab Shahih Bukhari, Muslim, atau pun kitab tafsir versi mereka yang telah dilakukan perubahan.
“Lantas, mau cari kitab yang aslinya di mana? Banyak di Indonesia. Atas dasar itu, kita menjadikan ulama Nusantara sebagai patokan. Kitab-kitab di Nusantara tidak dimusnahkan, dan ulamanya punya silsilah sampai ke Rasulullah SAW,” terangnya.
Kiai Marzuki juga mengingatkan, bahwa menjadi orang Indonesia harus banyak bersyukur. Hal tersebut karena di Indonesia masih sangat memperhatikan ilmu agama.
“Di sini (Indonesia) belum berumur lima tahun, masih umur tiga tahun, sudah dimasukkan ke Kelompok Bermain (KB). Dan akhirnya lulus KB belum usia lima tahun sudah hafal Surat Al-Asr,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang menyinggung terkait amar ma’ruf nahi munkar. Menurutnya, amar ma’ruf nahi munkar merupakan suatu ikhtiar untuk menuju kebaikan.
“Jadi, yang dimaksud amar ma’ruf nahi munkar itu tidak hanya sekedar berucap takbir saja,” tegasnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
4
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
5
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua