Sidoarjo, NU Online Jatim
NU Care-Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyalurkan program bina desa nusantara kepada empat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sidoarjo yang dipusatkan di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tarik pada Selasa (10/12/2024).
Sekretaris LAZISNU PWNU Jatim, Moch Rofi'i Boenawi mengatakan, program bina desa nusantara berasal dari kemiskinan ekstrem di Jatim yang cukup tinggi. Para Lembaga Amil Zakat (LAZ) diajak duduk bersama oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jatim untuk diajak bersama-sama mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Menurutnya, mengentaskan kemiskinan ekstrem tidak bisa dengan memberikan bantuan konsumtif seperti sembako, dimana dalam jangka waktu pendek akan habis. Oleh karena itu, LAZISNU PWNU Jatim berusaha memberikan bantuan modal usaha. Program bina desa nusantara ini sebenarnya program lama sejak tahun 2021.
“Namun saat itu dari Sidoarjo tidak mengambil program ini. Sekarang karena kondisi dan tantangan ekonomi berbeda, LAZISNU PCNU Sidoarjo mengambil program ini,” ujarnya.
Pihaknya menyebut, LAZISNU PWNU Jatim memiliki program sumber daya pangan gratis untuk santri. Di mana nantinya akan dicari sekitar 2 hektar lahan sawah dan bibit serta pupuknya untuk diberikan secara gratis dari LAZISNU PWNU Jatim.
“Kemudian saat panen hasilnya diberikan untuk santri. Kami harapkan yang menerima program bina desa nusantara ini agar bisa memanfaatkan sebaik mungkin. Jangan sampai ketika modalnya habis, barang-barang yang dibelikan oleh LAZISNU Jatim ini dijual,” terangnya.
Bilamana penjualan tidak berjalan dan modal habis, dipersilahkan untuk berkoordinasi dengan LAZISNU MWCNU Tarik, Balongbendo atau PCNU Sidoarjo agar bersama-sama mencarikan solusi. Contohnya ketika di MWCNU ada acara, makannya mengambil dari UMKM binaan LAZISNU.
“Sehingga binaan terus berjalan. Kami minta kepada LAZISNU MWCNU Tarik dan Balongbendo khususnya jangan dilepas begitu saja. Kalau dilepas maka kemungkinan besar tidak berjalan,” tandasnya.
Sebagai tambahan informasi, penerima dari program bina desa nusantara ada dua dari Kecamatan Balongbendo yang berjualan gorengan dan jeruk peras dan dari Kecamatan Tarik yang memiliki usaha puding dan kantin madrasah.