• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

LP Ma'arif NU Jatim Gembleng Calon Pelatih Andal Daerah

LP Ma'arif NU Jatim Gembleng Calon Pelatih Andal Daerah
Pelatihan oleh LP Maarif NU Jatim. (Foto: NOJ/MRB)
Pelatihan oleh LP Maarif NU Jatim. (Foto: NOJ/MRB)

Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama Jawa Timur menggelar pelatihan Training of Trainer (TOT) selama tiga hari, Selasa sampai Kamis (22-24/06/2021) di Hall PW LP Ma'arif NU Jawa Timur di Jalan Masjid Al Akbar Timur No 9 Surabaya. 

 

Kegiatan tersebut diikuti oleh 12 peserta dari dua kabupaten penerima pendampingan program numerasi, yakni Kabupaten Jombang dan Mojokerto. Peserta digembleng dengan tujuan nantinya mereka fasilitator daerah serta mendesiminasikan lebih luas pembelajaran numerasi di kabupaten masing-masing.

 

Hadir dalam kegiatan Wakil Ketua PW LP Ma'arif NU Jatim Imam Syaerofi, Sekretaris sekaligus manager program Sunan Fanani dan Wakil Bendahara Wiwik Sulistyowati.

 

Wakil Ketua PW LP Ma'arif NU Jatim Imam Syaerofi berharap semua peserta pelatihan bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga selesai, serta bisa menerapkannya nanti usai pelatihan.

 

"Semoga apa yang nantinya diperoleh dari kegiatan ini bisa sungguh-sungguh diterapkan di cabang-cabang sesuai dengan arahan dari pelatih atau fasilitator," kata Syaerofi.

 

Sunan Fanani, Sekretaris PW LP Ma'arif NU Jawa Timur mengatakan bahwa dalam ToT disampaikan beberapa materi. Pertama, materi tentang bagaimana metode seorang trainer dalam menyampaikan kepada guru-guru tentang pembelajaran numerasi. Kedua, disampaikan bagaimana menjadi fasilitator.

 

"Materi ketiga juga akan dijelaskan hal-hal yang menjadi kewajiban kita dalam menjalankan tugas dalam pembelajaran literasi dan numerasi, termasuk di dalamnya mengenai kode etik dan penalti program," ujar Sunan.

 

Setelah pelatihan dan pembekalan, nanti akan ada tindaklanjut dalam bentuk penerapan modul pembelajaran di sekolah masing-masing selama 20 hari. Nantinya peserta akan dipantau dengan media komunikasi oleh tim Fasda inti.

 

"Setelah masa mempraktikkan atau penerapan modul, selanjutnya peserta akan diminta membuat modul untuk pelatihan guru,” pungkas Sunan.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru