• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 9 Mei 2024

Metropolis

MA Nurul Huda Sedati Jadi Madrasah Toleransi Pertama di Sidoarjo

MA Nurul Huda Sedati Jadi Madrasah Toleransi Pertama di Sidoarjo
Deklarasi Madrasah Toleransi Kepala Madrasah dan Kepala Kemenang Sidoarjo, Rabu (18/01/2023) di halaman madrasah. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Deklarasi Madrasah Toleransi Kepala Madrasah dan Kepala Kemenang Sidoarjo, Rabu (18/01/2023) di halaman madrasah. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sidoarjo, H Moh Arwani mengapresiasi Madrasah Aliyah (MA) Nurul Huda Sedati, Sidoarjo yang menggelar deklarasi madrasah toleransi, Rabu (18/01/2023) di halaman madrasah.

 

“MA Nurul Huda adalah madrasah yang hebat dan bermartabat, tidak lagi seperti puluhan tahun lalu yang diragukan kualitasnya tetapi sekarang menjadi pilihan pertama. Salah satu buktinya, bahwa pada hari ini dideklarasikan sebagai madrasah toleransi,” ujarnya.

 

MA Nurul Huda Sedati ini menjadi madrasah yang pertama dan satu-satunya yang dideklarasikan sebagai madrasah toleransi di bumi delta, bahkan mungkin di Indonesia. Dijelaskan, penetapan sebagai madrasah toleransi ini bukan suatu hal yang tiba-tiba, juga bukan merupakan pemberian dari pemerintah, melainkan puncak dari program Cinta Budaya Cinta Tanah Air dari Komunitas Seni Budaya BrangWetan yang dilaksanakan sejak tahun 2020.

 

“Sekolah lain yang sudah melaksanakan deklarasi adalah SMPN 1 Taman pada bulan Desember yang lalu, dan segera menyusul SMPN 1 Waru pada hari Sabtu besok. Dua sekolah lainnya yang segera menyusul adalah SMPN 1 Gedangan dan SMAN 1 Gedangan,” ucapnya.

 

Deklarasi tersebut ditandai dengan pemancangan papan nama madrasah toleransi, piagam toleransi yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo, Kepala Madrasah Nurul Huda dan Ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan. Juga disertai penyerahan Surat Keputusan (SK) madrasah toleransi dari komunitas Seni Budaya BrangWetan dan piagam penghargaan sekolah pengembang toleransi dari Bakesbangpol Sidoarjo.

 

“Kami berharap agar deklarasi ini tidak hanya berhenti di sini. Melainkan dapat menjadi semacam percontohan bagi sekolah yang lain, baik ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah di Sidoarjo,” ucapnya.

 

Pria yang juga ketua MWCNU Buduran itu menegaskan deklarasi tidak lantas menjadi formalitas belaka tapi ditindaklanjuti di proses belajar mengajar dan di lingkungan masing-masing. Untuk sampai ke deklarasi tidak mudah, langkahnya antara lain peningkatan SDM tenaga pendidikan yang mampu melakukan inovasi dan kreasi serta mampu bekerja sama dengan wali siswa.

 

“Hal ini semuanya sudah mampu dilakukan oleh MA Nurul Huda. Sebagaimana semboyan madrasah ini yaitu berfikir, berzikir, dan berkarya,” tandasnya. 


Metropolis Terbaru