Metropolis

Musaffa Safril Luncurkan BUM Ansor Bawean Perkuat Kemandirian Organisasi

Senin, 7 Oktober 2024 | 13:00 WIB

Musaffa Safril Luncurkan BUM Ansor Bawean Perkuat Kemandirian Organisasi

Ketua PW GP Ansor Jatim H Musaffa Safril, saat peluncuran BUM Ansor Bawean. (Foto: NOJ/ Dok. Ansor Jatim)

Gresik, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim, H Musaffa Safril, melakukan kunjungan dan supervisi ke Pulau Bawean, Ahad (06/10/2024). Kunjungan ini dalam rangka Pelantikan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Bawean sekaligus memantau perkembangan dan peluncuran program Badan Usaha Mandiri Ansor (BUMA) yang diinisiasi Ansor Bawean.

 

Dalam kesempatan itu, Ketua PW GP Ansor Jatim H Musaffa Safril, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan kerja keras kader Ansor di Bawean dalam upaya memperkuat kemandirian ekonomi organisasi.

 

“Program BUMA harus terus dikembangkan dan menjadi model pemberdayaan ekonomi yang dapat ditiru oleh wilayah-wilayah lain di Jawa Timur,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

 

Ia menyebutkan, semangat kemandirian ekonomi ini sejalan dengan visi besar Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor dalam membangun masyarakat yang mandiri dan berdaya. Dengan semangat dan komitmen yang kuat, diharapkan program BUMA dan berbagai inisiatif lokal di Bawean akan terus berkembang.

 

“Sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta menjadi contoh sukses bagi daerah lain,” ucap pria kelahiran Sumenep ini.

 

Dalam kunjungan itu, Safril juga meninjau beberapa kegiatan produktif di Bawean yang dikelola oleh kader Ansor dan Banser. Salah satu yang mendapat perhatian adalah Junaidi dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Lebak, Sangkapura. Ia menjadi penggerak utama budidaya pertanian Ansor yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan warga sekitar.

 

Selain itu, PAC Ansor Daun Sangkapura yang dikelola oleh Ansaruddin juga tak luput dari perhatian. Ansaruddin dan timnya telah berhasil membentuk kelompok usaha BUMA yang memproduksi gula aren dengan merek SORREN. Usaha ini melibatkan 25 ibu-ibu dari warga sekitar, yang memproduksi gula aren secara tradisional dalam dua bentuk, yaitu batangan dan serbuk.

 

Awalnya, usaha ini dimulai dengan modal kecil hanya Rp 1 juta, namun kini telah berkembang pesat dengan omzet mencapai Rp 30 juta per bulan. Produk SORREN bahkan telah menembus pasar internasional dengan pesanan yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti Australia, Malaysia, dan Singapura.

 

Melihat keberhasilan ini, para sahabat Ansor berharap agar akses pemasaran produk SORREN dapat lebih luas lagi, sehingga penjualan semakin meningkat dan usaha ini bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat sekitar.

 

“Kita harus terus berinovasi dan mencari solusi agar produk-produk lokal seperti SORREN bisa dikenal lebih luas, baik di pasar domestik maupun internasional," pungkas Safril.