• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Nilai dan Keistimewaan Bulan Ramadhan menurut Habib Ahmad Bafagih

Nilai dan Keistimewaan Bulan Ramadhan menurut Habib Ahmad Bafagih
Pendakwah Habib Ahmad bin Muhammad Bafagih. (Foto: NOJ/ ISt)
Pendakwah Habib Ahmad bin Muhammad Bafagih. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Pendakwah Habib Ahmad bin Muhammad Bafagih menyebutkan bahwa bulan Ramadhan adalah pimpinan daripada segala bulan diantara bulan-bulan Allah. Karena itu, Ramadhan memiliki banyak nilai dan keistimewaan.

 

“Bukan tanpa alasan Allah menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang mulia, karena memang Allah ingin memberikan keistimewaan tersendiri kepada umatnya,” ujarnya saat Ngaji Online Santai atau Ngaos Ramadhan melalui live Instagram NU Online Jatim, Sabtu (23/03/2024).

 

Habib Ahmad Bafagih, begitu ia familiar dikenal, mengatakan bahwa nilai-nilai Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari bisa diperoleh ketika mengetahui betapa luar biasanya bulan Ramadhan. Sehingga umat manusia tidak gampang meremehkan.

 

“Jadi, satu hal yang harus kita ketahui sebelum kita maksimal di bulan Ramadhan adalah kita mengetahui derajat daripada bulan Ramadhan ini,” tuturnya.

 

Ia menjelaskan, dalam salah satu literatur kitab disebutkan, bahwa orang-orang saleh zaman dahulu sebelum masuk bulan Ramadhan mereka belum diberikan kashif (kemampuan bisa melihat hal yang terhijab oleh Allah).

 

“Namun setelah mereka mujahadah di bulan Ramadhan, setelah mereka beribadah luar biasa di bulan Ramadhan, mereka diberikan kashif oleh Allah karena mujahadahnya yang luar biasa,” ungkapnya.

 

Habib Ahmad Bafagih pun menyebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Ya’la. Rasulullah bersabda: “Kalau seandainya manusia itu tahu keutamaan serta keberkahan karunia yang Allah berikan di bulan Ramadhan ini, pasti mereka akan berangan-angan untuk menjadikan Ramadhan ini setahun penuh”.

 

Menurutnya, tidak semua orang diberikan rasa senang dengan masuknya bulan Ramadhan. Ada yang tidak senang karena merasa berat di berpuasa, ada yang senang karena banyak takjil serta agenda buka bersama.

 

“Tapi yang demikian tidak mendapatkan nilai pahala Ramadhan. Yang dihitung sebagai nilai (pahala) adalah senang karena kita bisa beribadah dengan maksimal kepada Allah,” jelas Habib Ahmad Bafagih.

 

Pihaknya pun menekankan agar umat Islam yang belum mengetahui kemuliaan bulan Ramadhan dapat membaca literatur atau referensi tentang Ramadhan. Sebab, bila sudah mengetahui kemuliaan atau keistimewaan Ramadhan ia akan menghormatinya.

 

“Jangan lupa kita harus baca-baca lagi apa kemuliaan bulan Ramadhan, agar kita bisa menghormati bulan Ramadhan dengan sepenuh hati. Sehingga nilai-nilai kemuliaan bulan Ramadhan itu benar-benar masuk dalam diri kita,” pungkasnya.

 

Penulis: Khusnia Evi Safitri


Metropolis Terbaru