• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Ning Widad Kagumi Sikap Tenang Ning Imaz Saat Dihina Eko Kuntadhi

Ning Widad Kagumi Sikap Tenang Ning Imaz Saat Dihina Eko Kuntadhi
Ning Widad dan Ning Imaz dalam suatu kesempatan. (Foto: Istimewa)
Ning Widad dan Ning Imaz dalam suatu kesempatan. (Foto: Istimewa)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Ning Imaz Fatimatuz Zahro dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri baru-baru ini memperoleh perundungan dari penggiat media sosial Eko Kuntadhi di Twitter. Perilaku amoral Eko Kuntadhi tersebut mendapat respons dari banyak gawagis dan nawaning. Salah satunya Ning Widad Bariroh, Wakil Kepala Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan.


“Sampai kemarin malam saya chat dengan Ning Imaz dan beliau masih ngakak (tertawa), sedangkan saya tidak tahu pemberitaan tentang beliau, saya santai dan beliau juga santuy,” tulisnya di akun Instagram @widad_bariroh pada Rabu (14/09/2022).


Ning Widad tidak menulis tentang materi apa yang dikupas dengan baik oleh Ning Imaz dan dinilai buruk oleh orang lain. Apalagi menulis tentang sangkalan bagaimana seharusnya memperlakukan tafsir seorang mufasir. Sebab, Ning Widad menganggap meski dijelaskan, orang yang melontarkan ucapan tercela kepada Ning Imaz tidak akan paham. 


“Ning Imaz yang saya kenal bukan perempuan biasa yang hanya efek hormon bulanan membuat beliau suka marah. Atau, hanya karena efek hormon bumil, beliau jadi manja kepada suaminya,” ucapnya.


Menurutnya, Ning Imaz bisa menekan kebaperan sebagaimana dimaksud dengan logika. Bahkan, ia bisa memandang realistis sesuatu yang terlalu idealis. Bisa membaca fleksibilitas dari sesuatu yang menjebak, serta lihai membaca kondisi saat situasi tidak kondusif.


“Saya yakin (peristiwa) ini bagi beliau hanya sebuah kerikil dalam perjalanan dakwahnya. Barangkali kalau tidak ada ini, nama (Pesantren) Lirboyo tidak pernah dikenal dengan ulama perempuannya yang punya kemampuan ‘Masya Allah’,” terangnya.


Jika tidak ada pemberitaan ini, apa yang dijelaskan oleh Ning Imaz tidak dilihat orang awam. Bahkan, dirinya menilai persoalan ini terkait sensitifitas kubu, yang entah akan berakhir sampai kapan.


Dengan demikian, akhirnya justru yang jadi baper ketika ada argumentasi yang sepertinya bersekutu dengan kubu yang berlawanan akan mendapat stigma dengan ungkapan yang buruk.


“Bagaimanapun kulo (saya) respect dengan suami Ning Imaz, mana suami yang tidak marah dengan pelecehan orang lain pada istrinya. Tapi jangan kesal dengan orang itu, kasihan bayinya,” tandasnya.


Metropolis Terbaru