Mojokerto, NU Online Jatim
Nurul Iftitah, finalis asal Mojokerto yang mewakili Provinisi Jawa Timur berhasil meraih gelar Miss Hijab Indonesia 2021. Kegiatan ini diselenggarakan di hotel Favehotel Mex, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Kamis (09/12/2021) lalu.
Miss Hijab Indonesia 2021 ini dilaksanakan untuk mencari para muslimah yang memiliki manner, integrity, smart, dan shalihah. Pada prinsipnya kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan bakat serta potensi diri muslimah itu sendiri.
Menurut Titah, proses seleksi miss hijab itu sendiri dari perwakilan provinsi masing-masing.
“Nanti di pilih 5 orang pemenang yang akan diberangkatkan di Miss Hijab Indonesia,” katanya kepada NU Online Jatim.
Lebih lanjut, ada 26 finalis dari beberapa provinsi di Indonesia. Babak penyisihannya ada tes mengaji, kemampuan public speaking, Forum Grup Discussion (FGD), presentasi advokasi, unjuk bakat dan tentunya mengenai pengetahuan mereka tentang pendidikan dan sosial.
Dirinya sempat merasakan cemas, karena saingannya yang luar biasa hebat. Mereka sangat berkualitas dan etikanya juga bagus.
“Alhamdulillah, kita di sini bersaing secara sehat dan kita semua sudah melakukan yang terbaik apapun hasilnya nanti,”ujar alumni Pondok Pesantren Al-Amin Mojokerto itu.
Perempuan asal Desa Kemantren, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto ini mengungkapkan, faktor pendukungnya yaitu doa dari kedua orang tua, Wakil Bupati Gus Barra mendukung dan juga ia mendapatkan bantuan untuk dirinya maju ke Miss Hijab Indonesia.
Lebih lanjut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto dan teman-teman paguyupan Gus dan Yuk Mojokerto yang dinaungi Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dispora) Kabupaten Mojokerto mendukung dan membantu dirinya mengawal dari awal .
“Mereka semua yang menyiapkan kebutuhan outfit saya serta mencarikan sponsor. Teman-teman dari alumni Pondok Pesantren Al-Amin juga antusias mendukung,” ungkap gadis 23 tahun itu.
Titah membagikan tips dan trik jika ingin mengikuti seleksi miss hijab:
1. Mengetahui terlebih dahulu tema dan ajangnya.
2. Mempersiapkan semua tugas yang di berikan, khususnya advokasi harus sudah berjalan, jangan sampai pas ada ajang miss hijab saja baru buat advokasi, karena itu mempengaruhi nilai penilaian.
3. Kemampuan mengaji sangat dinilai.
4. Kemampuan public speaking dengan bahasa Inggris, studi kasus, problem solving di persiapkan, karena ada proses seleksi seperti itu.
Saat ini, dirinya sangat bersyukur di kasih amanah untuk jadi miss hijab. Tentu sangat bahagia, apalagi bekerja sama dengan juara kedua dari Bangka Belitung dan yang ketiga dar Jawa Tengah.
“Itu sebuah pencapaian yang luar biasa buat saya, dan untuk satu tahun ke depan akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” pungkasnya.
