• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Nyai Sholichah Didik Gus Dur dengan Keteladanan

Nyai Sholichah Didik Gus Dur dengan Keteladanan
Nabilah Munsyarihah di Kelas Parenting ala Gus Dur. (Foto: NOJ/Makhfud)
Nabilah Munsyarihah di Kelas Parenting ala Gus Dur. (Foto: NOJ/Makhfud)

Surabaya, NU Online Jatim

Penulis Buku Anak-anak Gus Dur Membaca Dunia, Nabilah Munsyarihah menjelaskan parenting ala orang tua Gus Dur. Sebuah nilai dan metode pengasuhan yang dilakukan oleh KH Abdul Wahid Hasyim dan Ibu Nyai Sholichah Munawwaroh dalam mendidik seorang Gus Dur.

 

"Dengan melihat kembali bagaimana proses pengasuhan itu, kita akan menemukan beberapa hal yang masih sangat relevan untuk diteladani di masa kini," imbuhnya saat menjadi pembicara dalam Kelas Inspirasi, Temu Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian 2022 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jum’at (14/10/2022).

 

Dirinya menyebutkan, 'Keluarga Wahid' merupakan salah satu keluarga pesantren yang awal memasukkan diri dalam gerbong modernitas. Ibu Nyai Sholichah menolak diminta kembali ke Jombang setelah wafatnya Kiai Wahid Hasyim.

 

"Ini menunjukkan bahwa Ibu Nyai Sholichah itu visioner. Mampu melihat trend kehidupan mendatang. Dilanjutkan oleh Gus Dur dengan membawa gerbong modernitas di dunia santri," ujar Founder Penerbit Semesta Kreatif Alala itu.

 

Ning Nabilah juga menjelaskan, metode pengasuhan pendidikan agama yang diterima oleh Gus Dur tidak dimulai dengan menghafalkan, melainkan dengan keteladanan.

 

"Agama diajarkan kepada anak melalui perbuatan. Jadi nilai-nilai agama yang pertama diajarkan bahwa agama itu mengajak manusia untuk berbuat baik kepada sesama," imbuhnya.

 

Ia juga menceritakan, bahwa pengasuhan dengan keteladanan yang diterima oleh Gus Dur membuatnya memiliki sikap kritis dan etos belajar seumur hidup.

 

"Kiai Wahid suka membaca buku dan kitab ketika di rumah. Ketika Nyai Solihah menjadi kepala keluarga dan menjadi pedagang beras, ia selalu menyempatkan untuk membelikan buku bagi anak-anaknya," ungkapnya.

 

Dirinya menambahkan, karakter pengasuhan melalui keteladanan yang diterima Gus Dur itu meliputi sikap jujur, bebas pilih dengan bertanggung jawab, mandiri, egaliter, peduli, dan berani.

 

"Sebagai keturunan tokoh besar, Gus Dur diajarkan tentang tanggung jawab yang besar dan membayar privilege yang melekat pada dirinya dengan mengabdi berjuang untuk masyarakat," tandas Penulis Buku Anak-anak Kisah Ulama Pendiri Bangsa itu.

 

Diketahui, Kelas Inspirasi dalam Tunas Gusdurian Tahun 2022 ini meliputi kelas moderasi beragama, pengelolaan sampah dan eco-enzyme, menangkal hoaks dan ujaran kebencian, fundrising, advokasi, aigital content, menulis kreatif, serta entrepreneurship.


Metropolis Terbaru