Peduli Lingkungan, Santri Pesantren Al-Hidayah Jadi Duta Pepelingasih Sidoarjo
Kamis, 9 Juni 2022 | 16:00 WIB

Intan Khofifatus Sakinah, santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Putri, Tarik, Sidoarjo terpilih jadi Duta Pepelingasih. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)
Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Intan Khofifatus Sakinah, santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Putri, Tarik, Sidoarjo terpilih menjadi Duta Pepelingasih Sidoarjo 2022. Duta Pepelingasih ini disiapkan untuk berkontribusi dalam menjaga dan memberikan edukasi tentang lingkungan asri dan bersih di kawasan Sidoarjo.
Perempuan asal Kecamatan Jabon itu termasuk salah satu dari 20 Duta Pepelingasih Sidoarjo 2022. Ia berhasil menyisihkan 180 peserta lainnya yang dilaksanakan sejak April 2022 sampai 04 Juni 2022 di GOR Sidoarjo.
Intan mengatakan, alasannya mengikuti kompetisi tersebut berangkat dari keprihatinan dirinya terhadap berbagai problematika kesehatan yang ada di masyarakat. Apalagi problematika yang muncul itu disebabkan kurangnya tingkat kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
“Padahal seyogyanya menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab setiap individu di dunia,” ujar Intan saat dihubungi NU Online Jatim, Rabu (08/06/2022) sore.
Dengan mengikuti kompetisi ini, Intan ingin merangkul masyarakat untuk mengenal dan mengaplikasikan pola hidup bersih dan sehat. Alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taruna Tarik itu juga ingin menciptakan masyarakat Sidoarjo yang sadar akan manfaat menjaga kesehatan lingkungan.
“Saya punya cita-cita lingkungan itu terhindar dari penyakit. Masyarakat hidup bebas dari polutan dan polusi dan lingkungan lebih hijau dan sejuk. Selain itu, kualitas air yang menunjang aspek kehidupan masyarakat jadi lebih baik. Sehingga masyarakat menjadi lebih nyaman dan tenang dalam berkegiatan sehari-hari,” terangnya.
Dari 20 Duta Pepelingasih terpilih, masing-masing mempunyai program terkait kebersihan lingkungan. Sementara Intan yang merupakan mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengangkat sosial inovasi berjudul ‘Pengolahan Sampah Organik menjadi Benda Berdaya Guna Melalui Budidaya Maggot’.
“Yakni, pengolahan pada sampah organik. Melalui sampah organik itu nanti akan digunakan sebagai tumpuan awal datangnya lalat. Dengan lalat tersebut nanti akan menghasilkan maggot atau dalam bahasa lain disebut belatung,” jelasnya.
Sementara itu, Ainun Fitriningsi selaku guru Intan mengungkapkan, bahwa Intan merupakan tipikal santri yang tidak pernah menyerah. Meski perjuangan yang dilakukan penuh peluh dan darah.
“Alhamdulillah, usahanya tersebut terbayar tuntas dan indah. Selamat! Semoga amanah. Tetap membumi dan berada di jalur yang diprioritaskan dan dimimpikan,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Kitab Kanzun Najah was Surur
2
Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram, Ini Doa dan Maknanya
3
Khutbah Jumat: 2 Amalan yang Sangat Dianjurkan di Bulan Muharram
4
Memasuki Bulan Muharram, Ini 12 Amalan yang Hendaknya Dilaksanakan
5
Dalil dan Keutamaan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
6
Khutbah Jumat: Menjadikan Muharram Pemacu Ibadah dan Laku Baik
Terkini
Lihat Semua