• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Penduduk Miskin di Jatim Ada 4 Juta Lebih

Penduduk Miskin di Jatim Ada 4 Juta Lebih
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Kemiskinan di Jawa Timur sebaiknya tetap menjadi perhatian pemerintah untuk segera diatasi. Sebab hingga kini masih ada 4 juta lebih penduduk miskin di Jatim.


Pada bulan Maret 2022 tercatat ada 4,18 juta orang penduduk miskin di Jatim. Meski demikian, ternyata jumlah itu turun 0,39 juta orang dibanding Maret 2021 yang sebanyak 4,57 juta orang. 


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, pada Maret 2022, penduduk miskin di Jatim sebanyak 11,40 persen. Lalu pada September 2021 turun menjadi 10,59 persen dan pada Maret 2022 turun lagi menjadi 10,38 persen.


Dari daerah tempat tinggal, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2021 sebanyak 1,84 juta orang. Jumlah tersebut turun dibanding September 2021 yang sebanyak 1,76 juta orang.


Sedangkan pada Maret 2022 turun lagi menjadi 1,72 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin di perdesaan, pada Maret 2021 sebanyak 2,73 juta orang. Pada September 2021, jumlah tersebut turun menjadi 2,49 juta orang.


"Dan pada Maret 2022 turun lagi menjadi 2,45 juta orang," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Sunaryo dalam rilisnya dikutip INews.id, Sabtu (16/07/2022).


Faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2021-Maret 2022 antara lain, naiknya produksi padi di Jatim. Pada bulan Maret 2022, produksi padi di Jatim mencapai 2,27 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 1,79 juta ton GKG dibanding bulan September 2021.


"NTP (nilai tukar petani) pada Maret 2022 juga naik 0,97 poin dibanding NTP September 2021," ujar Sunaryo.


Selanjutnya, pada triwulan I 2022, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,40 persen dan triwulan III 2021 tumbuh sebesar 1,56 persen atau naik sebesar 2,84 persen. Industri besar/sedang di Jatim pada triwulan I 2022 terhadap triwulan IV 2022 tumbuh 3,19 persen. Pada Maret 2022, aktifitas masyarakat di Jatim juga sudah mengalami pemulihan.


Adapun hasil Google Mobility Index menunjukkan aktifitas pada tempat perdagangan retail dan rekreasi meningkat di angka 8,39 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 berada di angka 0,8.


Untuk tempat belanja kebutuhan sehari-hari naik menjadi 29,9 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 sebesar 23,03.  Untuk aktivitas di taman meningkat menjadi 25,42 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 masih -8,73.


Sementara untuk aktifitas di tempat kerja meningkat menjadi 11,13 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 masih -12,3. Disisi lain, realisasi penyaluran bantuan program sembako di Jatim kondisi 20 Maret 2022 sebesar 98,2manfaat persen dengan jumlah 3.121.333 penerima manfaat dari target total 3.178.463 penerima manfaat di seluruh Jatim.


Terpisah, Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jatim menjelaskan terkait kondisi kemiskinan di wilayahnya. Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini ingin memperkecil kesenjangan antara kemiskinan desa dengan Kota.


"Kemiskinan di Jawa Timur sekali lagi yang paling menjadi harapan bahwa makmurnya masyarakat itu tidak hanya di wilayah Kota, tetapi masyarakat di desa bisa menikmati kemakmuran," kata Emil dikutip timesindonesia.co.id, Jumat (15/07/2022).


Ia melihat bahwa kemiskinan di desa 2 kali lipat daripada kemiskinan di perkotaan. Namun sejak 2 tahun terakhir, pemerintah bersama-sama berupaya menekan angka kemiskinan ini. Alhasil penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur menunjukkan angka penurunan terbesar di Indonesia.


"Tetapi kemiskinan di desa ini banyak, 2 kali lipat dari kemiskinan di perkotaan. Apabila di Kota kemiskinannya itu 7%, di pedesaan itu 14%. Tapi dengan ikhtiar kita bersama, maka berdasarkan perhitungan terakhir tahun kemarin, kemiskinan di Jawa Timur itu turun 313.000 jiwa. Terbesar penurunan kemiskinannya di Indonesia," ujar Emil.


"Dari 300 ribu lebih, 240 ribunya itu miskin yang dientaskan dan dihilangkan itu adalah kemiskinan desa. Ini penurunan kemiskinan desa terbesar lebih dari 5 tahun terakhir yang membuat kesenjangan antara desa dan Kota mengecil," tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru