• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Percepat Vaksinasi, Rektor UINSA Puji Gubernur Khofifah Gandeng Kampus

Percepat Vaksinasi, Rektor UINSA Puji Gubernur Khofifah Gandeng Kampus
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau vaksinasi di UINSA Surabaya. (Foto: NOJ/RS)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau vaksinasi di UINSA Surabaya. (Foto: NOJ/RS)

Surabaya, NU Online Jatim

Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Masdar Hilmy mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menggandeng UINSA dan perguruan tinggi lain dalam percepatan program vaksinasi. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun hadir dalam kegiatan vaksinasi terhadap ribuan civitas akademik UINSA pada 4-5 Agustus 2021 lalu.

 

“Terimakasih dan apresiasi tak terhingga untuk Gubernur Jatim (Ibu Hj Khofifah Indar Parawansa), Dinas Pendidikan Jatim (Bapak Wahid Wahyudi), Walikota Surabaya (Bapak Eri Cahyadi), Dinkes Surabaya, para nakes, panitia lokal & seluruh pihak yg terlibat dalam aksi Gerakan UINSA Sehat Vaksinasi Massal yang diselenggarakan di Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya selama dua hari (4-5 Agustus 2021),” tulis Masdar Hilmy di akun Facebook pribadinya, dikutip NU Online Jatim, Ahad (08/08/2021).

 

Memang, Pemprov Jatim menggandeng seluruh perguruan tinggi di Jatim untuk mempercepat vaksinasi dan mencapai target kekebalan komunal atau herd immunity. Selain di UINSA, dilaksanakan pula vaksinasi di kampus lain, di antaranya, ITS, Unesa, Unibraw Malang, dan Universitas Gajayana Malang. Di UINSA sendiri, vaksinasi menyasar 5.000 orang.

 

Proses vaksinasi yang berjalan di UINSA tersebut berjalan lancar dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jarak diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Di tempat tersebut disiapkan meja sceeening, pendataan, pemeriksaan, pelaksanaan vaksin, dan ruang KIPI, serta tenda untuk tempat tunggu.

 

Khofifah mengatakan, sinergitas dan kolaborasi menjadi kunci sukses percepatan layanan vaksinasi bagi masyarakat di Jatim. Karenanya, maksimalisasi sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai elemen strategis atau stakeholder tentunya akan mempercepat capaian vaksinasi di Jatim.

 

“Apakah berbasis kampus, berbasis tempat-tempat pelayanan kesehatan (yankes), atau berbasis perusahaan-perusahaan. Kita memaksimalkan sinergitas dan kolaborasi dari seluruh stakeholder dalam pentahelix approach untuk mempercepat capaian vaksinasi,” ujar Mantan Mensos RI itu.

 

Khofifah menambahkan, dalam menerapkan sinergitas dan kolaborasi, Dinas Pendidikan Jatim diminta fokus untuk melakukan koordinasi dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi. Sementara Dinkes Jatim menyinergikan dengan semua elemen strategis di Jatim.

 

Terkait penyelenggaraan vaksinasi di UINSA, Khofifah menyebut bahwa itu merupakan wujud dari sinergitas dan kolaborasi dengan pendekatan pentahelix antara pemerintah provinsi, pemerintah kota dan perguruan tinggi. Dimana, UINSA menyiapkan tempat dan kegiatan vaksinasi, Pemprov Jatim menyiapkan dosis vaksin, sementara Pemko Surabaya menyiapkan nakes dan tenaga vaksinator.

 

“Inilah sebetulnya program gotong royong, guyub rukun menjadi penting. Kita harus bergandengan tangan membangun sinergitas dan kolaborasi untuk bersama-sama memberikan layanan percepatan vaksinasi bagi masyarakat,” kata Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama itu.

 

“Jadi ini akan menjadi format kebersamaan, kegotongroyongan, keguyubrukunan di antara seluruh stakeholders di Jatim,” tambah Khofifah.

 

Pada kesempatan yang sama, Khofifah menjelaskan, terdapat sebanyak 4,2 juta masyarakat di Jatim yang masuk tahap vaksin dosis kedua sudah jatuh tempo. Karenanya, ini memerlukan support pasokan vaksin dari pemerintah pusat dan telah dilaporkan kepada Menteri Kesehatan RI dan Mendagri.

 

“Mudah-mudahan bisa segera disupport, dan disupply kebutuhan vaksinnya. Sehingga kita bisa memberikan dosis kedua yang sudah jatuh tempo,” pungkasnya.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru