Perkokoh Moderasi, PWNU Jatim dan Komunitas Lintas Iman Roemah Bhinneka Bersinergi

Surabaya, NU Online Jatim

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menerima kunjungan silaturahim dari Komunitas Lintas Iman ‘Roemah Bhinneka’ Surabaya. Kunjungan itu diterima Ketua PWNU Jatim KH Kikin A Hakim bersama jajarannya di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al-Akbar Timur No.9, Surabaya, Selasa (18/02/2025).

 

Sebanyak 16 anggota Komunitas Lintas Iman ‘Roemah Bhinneka’ Surabaya mengunjungi Kantor PWNU Jatim dalam rangka menjalin sinergi dalam rangka memperkokoh moderasi beragama, khususnya di Jawa Timur.

 

"Kedatangan Komunitas Lintas Iman, Gusdurian, PIKI, Jemaah Ahmadiyah, Komunitas Baha'i, PITI, Walubi, INTI, Penghayat Kepercayaan, dan lainnya itu dipimpin Ibu Novi Wulandari dari Said Aqil Siradj (SAS) Center," kata Gus Kikin, sapaan karib KH Kikin A Hakim, di Surabaya, Rabu (19/02/2025).

 

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang itu menyatakan siap melangkah bersama dengan semua elemen dalam membangun bangsa. Ia menyebutkan, salah satu pendiri NU Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy’ari merupakan tokoh pemersatu.

 

"Hal itu dicontohkan KH M Hasyim Asy'ari yang berupaya menjadi pemersatu. Begitu juga dengan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) yang meletakkan pondasi dasar NU untuk kerja sama yang terbuka dan bermanfaat bagi bangsa dan negara," ujarnya.

 

Kunjungan dari Komunitas Lintas Iman ‘Roemah Bhinneka’ Surabaya itu dipimpin oleh Novi Wulandari dari SAS Center. Ia menyampaikan terima kasih telah menerima Komunitas ‘Roemah Bhinneka’ dengan baik, sehingga menambah rasa nyaman untuk melakukan banyak aktivitas yang bermanfaat bersama NU.

 

"NU itu rumah besar bagi semua. Teman-teman Penghayat Kepercayaan pernah dibantu Lakpesdam NU pada tahun 2016. Teman-teman Walubi juga sering berkolaborasi dengan PWNU Jatim dalam kegiatan sosial, teman-teman Komunitas Baha'i juga sering terbantu oleh Gus Dur," tuturnya.

 

Ia menegaskan, kerja sama dengan NU dalam isu moderasi beragama adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa nilai-nilai keagamaan yang diajarkan kepada masyarakat adalah nilai-nilai yang moderat, toleran, dan inklusif.

 

“Sehingga NU adalah mitra yang tepat untuk menjadikan agama sebagai sumber kedamaian, bukan sumber konflik,” ungkapnya.

 

Menurutnya, dengan pengalaman, jaringan, dan pengaruh yang dimiliki, NU dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan seperti radikalisme, intoleransi, dan konflik sosial. Selain itu, kerja sama ini juga akan memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan menjaga keutuhan Indonesia sebagai negara yang majemuk.

 

“Saya berharap Roemah Bhinneka dan komunitas yang tergabung serta PWNU Jatim, ke depan bisa saling bekerja sama serta saling membantu dan bertukar pikiran dalam mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada, serta bisa memberikan rekomendasi untuk pemerintah menjadi lebih baik,” pungkasnya.

 

Dalam kunjungan itu, perwakilan PWNU Jatim juga dihadiri oleh Wakil Rais KH A Jazuli Nur, Wakil Ketua KH Noor Shodiq Askandar, Wakil Ketua H Mustain, Wakil Sekretaris H Muhammad Taufik Mukti, dan lainnya. Sementara dari Komunitas Lintas Iman Roemah Bhinneka diikuti oleh Iryanto Susilo, Simon Filantropa, Rahmat Musa, dan Alva Tomasoa.

 

Ada pula kehadiran perwakilan sejumlah komunitas lain yang tergabung, meliputi, Naen Soeryono (MLKI), Ronny Mustamu (PIKI), Rully Haryanto (GPIB), Boediono (JAI), Dian Jennie (Puan Hayati), Deddy Romo (Walubi), Andy Wangi (INTI Jatim), Soesiana (Bahai), Popin (PMKRI), Yuska (Gusdurian Peduli), dan Zen (KNPI).