• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Pesan Gus Mus di Konbes: Urusan NU Memenangkan Indonesia, bukan Capres

Pesan Gus Mus di Konbes: Urusan NU Memenangkan Indonesia, bukan Capres
Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus saat Pembukaan Konbes NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/01/2024). (Foto: tangkap layar YouTube @TVNU)
Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus saat Pembukaan Konbes NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/01/2024). (Foto: tangkap layar YouTube @TVNU)

Surabaya, NU Online Jatim

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus berpesan bahwa tugas utama jamiyah Nahdlatul Ulama adalah terus memperbaiki kinerja dan berupaya memenangkan Indonesia.

 

"Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus saat memberikan taushiyah dalam pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/01/2024) dilansir NU Online.

 

Gus Mus, sapaan akrabnya, mengaku awalnya ketar-ketir saat Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan. Gus Mus khawatir pidato mereka menyinggung soal pilpres. Namun, kekhawatirannya itu tidak terjadi.

 

"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU," tegasnya. “Untungnya tidak,” kata Gus Mus disambut tawa hadirin.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus juga didapuk untuk memimpin doa. Ia melangitkan harapan Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya dirahmati Allah swt.

 

"Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," harap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

 

Sebelumnya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengingatkan agar pengurus NU dapat mendengar dan menaati keputusan organisasi. "Oleh karena itu di beberapa tempat saya sampaikan, ismau athiu. Sampaikan sam'an wa tho'atan karena itu pun sangat dipesankan Rasulullah SAW," katanya.

 

Menegaskan pernyataannya, Kiai Mif mengutip Al-Qur'an surat al-Maidah ayat 7, "Ingatlah nikmat Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah Dia ikatkan kepadamu ketika kamu mengatakan, “Kami mendengar dan kami menaati.” Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati."

 

"Janji Allah baiat kita, perjanjian kita, kalau diikuti dengan sami'na wa atho'na ini kata Allah wadzkuru ni'matallah (ingatlah nikmat-nikmat Allah)," katanya.


Adapun Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa NU harus berperan nyata, tidak bekerja seperti mengejar layangan putus yang hanya ikut beramai-ramai tanpa mendapatkan hasil.

 

"Kita harus memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia karena di tengah tantangan sejarah berskala peradaban ini Indonesia harus menang supaya kita semua tetap berdaulat," katanya.


Metropolis Terbaru