Metropolis

Pesan Ketua GP Ansor Mojokerto di PKL II, Organisasi adalah Cinta dan Kasih Sayang

Ahad, 29 Desember 2024 | 11:00 WIB

Pesan Ketua GP Ansor Mojokerto di PKL II, Organisasi adalah Cinta dan Kasih Sayang

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, H Muhammad Al Barra. (Foto: NOJ/TVNU Mojokerto)

Mojokerto, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto menggelar Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) II bertajuk ‘Akselerasi Kaderisasi Masa Depan’. Kegiatan ini dipusatkan di Universitas KH Abdul Chalim (UKHAC) Pacet, Mojokerto pada Kamis-Ahad (26-29/12/2024).


Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, H Muhammad Al Barra mengapresiasi kepada seluruh jajaran Pengurus Harian (PH) GP Ansor Mojokerto yang telah menyiapkan acara ini dan PKL hari ini termasuk PKL yang luar biasa.


“Karena baru PKL kali ini yang kita laksanakan mencapai 159 orang,” ujarnya.


Oleh karenanya, Gus Barra menerangkan, ini adalah PKL pemecah rekor selama ini dengan jumlah yang cukup banyak. Semoga dengan materi-materi yang disampaikan dapat menyerap ilmunya dengan baik, tidak hanya sebagai bentuk materi saja, tetapi juga diterapkan di kehidupan sehari-hari.


Pihaknya berharap, peserta PKL nantinya tidak ada yang kemudian lulus dengan syarat apapun. Semua yang mengikuti PKL nantinya lulus tanpa syarat apapun. “Kita juga harus bangga dengan organisasi GP Ansor ini, dimana kita bisa berkhidmat di dalamnya,” terangnya.


Menurutnya, terkait organisasi ini sudah disampaikan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dalam qanun asasinya Mbah Hasyim menyebutkan agar kemudian tidak hanya mencintai organisasi dimana saat berkhidmat, tetapi bagaimana cara mengajak untuk bergabung di organisasi ini.


“Dalam qanun asasi Mbah Hasyim menyebut lagi yang berbunyi ajak semua di antara kalian apapun latar belakangnya dan apapun golongannya yang kaya atau miskin, baik yang berlatar belakang memiliki kekuatan seperti pangkat dan kedudukan, atau golongan yang lemah agar diajak untuk berkhidmat di organisasi ini yang dinamakan jam’iyah NU,” jelasnya.


Bupati terpilih Mojokerto ini menyebut, setelah mengajak bergabung, maka masuklah dengan penuh kecintaan dan kasih sayang. Organisasi ini jika tidak didasari rasa cinta dan kasih sayang, maka mustahil bisa menghidupkan roda organisasi.


“Karena roda organisasi ini bahan bakunya adalah khidmah,” tandasnya.