• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Pesan KH Asep Saefudin Chalim kepada Kader PMII

Pesan KH Asep Saefudin Chalim kepada Kader PMII
Pengurus Komisariat PMII KH Abdul Chalim usai dilantik, Sabtu (20/08/2022). (Foto: NOJ/ Laila Aisya Zakiyah)
Pengurus Komisariat PMII KH Abdul Chalim usai dilantik, Sabtu (20/08/2022). (Foto: NOJ/ Laila Aisya Zakiyah)

Mojokerto, NU Online Jatim

Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) KH Abdul Chalim masa khidmat 2022-2023 telah resmi dilantik pada Sabtu (20/08/2022). Pelantikan ini dilaksanakan di kampus Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto.


KH Asep Saefudin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan sejumlah pesan penting untuk kader PMII.


Selain Kiai asep, hadir pula A Yoyok Zakaria Majelis Pembina Daerah PMII Jawa Timur, Hidayat Ketua Ikatan Alumni PMII Mojokerto, H Achmad Chudlori Majelis Pembina Komisariat PMII KH Abdul Chalim, Ahmad Rofi'i Ketua Pengurus Cabang PMII Mojokerto serta tamu undangan lainnya.


Ribut Wira Dinata, Ketua Komisariat PMII KH Abdul Chalim menyampaikan, organisasi yang dipimpinnya memiliki keistimewaan karena didukung langsung oleh Kiai Asep selaku pendiri pondok pesantren sekaligus sesepuh PMII. 


"Berbicara PK PMII KH Abdul Chalim, saya hendak menekankan, perlu disadari bahwa sebetulnya PMII di Abdul Chalim ini istimewa. Kenapa? karena selain terdapat beragam dinamika, gerakan kita ditopang dan didukung langsung oleh Abah Yai (Kiai Asep) yang juga sesepuh PMII," ujarnya.


Ia mengajak kepada seluruh kader PMII Abdul Chalim untuk memanfaatkan hak istimewa tersebut dengan cara menyatukan gerakan dalam membangun PMII.


"Nah, dari situ. Saya mengajak kepada seluruh kader PMII Abdul Chalim untuk semangat kembali, turut memanfaatkan privilege (keistimewaan), dan menyatukan gerakan dalam membangun PMII. Tujuan kita adalah sesuai dengan visi misi PMII sendiri," ajaknya.


Dalam kesempatan yang sama, A Yoyok Zakaria menyampaikan, dekonstruksi kepemimpinan sangat relevan diterapkan karena tantangan gerakan PMII di zaman dahulu dengan sekarang sudah berbeda. Ia berharap, kader-kader PMII era sekarang bisa mengubah paradigma pergerakan menjadi lebih baik.


"Kalau berbicara 'dekonstruksi' berarti ada sebuah konstruksi, dan konstruksi tersebut diubah secara total. Karena saya sudah 27 tahun di PMII, maka bagi saya konstruksi kepemimpinan dari tahun-tahun yang dulu memang relevan untuk diubah dan disesuaikan dengan tantangan zaman di era yg baru. Perlu diperbaiki paradigma pergerakannya hingga menjadi lebih baik," kata Bang Yoyok.


Kiai Asep dalam kesempatan yang sama mengajak kader PMII memilih empat pilihan sebagai ikhtiar hidupnya.


"Anak-anakku sekalian, ketika kalian sudah menetapkan diri sebagai kader di PMII Abdul Chalim, maka ada 4 pilihan bagi kalian, menjadi ulama besar, menjadi konglomerat, menjadi pemimpin dan menjadi profesional," ungkapnya.


Kiai Asep juga mendorong kader PMII agar memiliki cita-cita yang besar. Di antaranya menjadi pemimpin yang diidolakan masyarakat.


"Canangkan cita-cita yang besar nak, jadilah pemimpin yang diidolakan oleh masyarakat, pemimpin yang menyejahterakan dan menegakan keadilan," tuturnya.


Kiai Asep juga menganjurkan kader PMII mencari ilmu sebanyak-banyaknya sebagai bekal hidup. Serta menjadi kader terbaik bangsa.


"Nak, carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Karena semakin kuat ilmu, semakin kuat power kita. Kalian harus menjadi pemuda idaman masa depan. Kita buktikan bersama kepada NKRI bahwa kader-kader PMII adalah kader-kader hebat yang bisa menopang bangsa ini menuju masa depan bangsa yang adil dan sejahtera," pungkasnya.


Penulis: Laila Aisya Zakiyah


Editor:

Metropolis Terbaru