• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Potret Penyaluran Bantuan LAZISNU untuk Anak-anak Palestina

Potret Penyaluran Bantuan LAZISNU untuk Anak-anak Palestina
Anak-anak Palestina saat menerima bantuan dari NU Care-LAZISNU. (Foto: NOJ/ LAZISNU).
Anak-anak Palestina saat menerima bantuan dari NU Care-LAZISNU. (Foto: NOJ/ LAZISNU).

Surabaya, NU Online Jatim

NU Care-Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) menyalurkan bantuan untuk anak-anak di Palestina di tempat pengungsian, di daerah Jerash. Penyaluran bantuan ini bekerja sama dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yordania.

 

Foto-foto penyaluran bantuan dari NU Care-LAZISNU beredar luas di berbagai platform media sosial.  Termasuk di posting di akun resmi NU Care-LAZISNU.

 

Seperti yang diterima NU Online Jatim, terlihat puluhan anak memegang paket bantuan di dalam ruangan. Beberapa diantaranya memegang tulisan berisi keterangan tentang bantuan kemanusiaan yang diterima berasal dari NU Care LAZISNU. Selain itu, tampak pula sebuah banner di ruangan tersebut terpasang di belakang barisan anak-anak penerima bantuan.  

 

Tidak hanya itu, dalam sejumlah foto juga terlihat masing-masing anak penerima bantuan memegang tulisan berisi keterangan tentang bantuan kemanusiaan yang diterima berasal dari NU Care LAZISNU. Dari raut wajah anak-anak tersebut terlihat senang, baik yang laki-laki maupun perempuan.

 

Dewan Penasihat NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat menuturkan, bantuan yang diberikan itu berupa perlengkapan sekolah dan sembako. Kemudian foto anak-anak Palestina yang sedang memegang dan memeluk bantuan itu tersebar di lini masa media sosial.

 

“Itu adalah foto-foto pemberian School Kit kepada anak-anak di pengungsian Palestina yang dilakukan oleh teman-teman PCINU Yordania, menyampaikan donasi dari masyarakat Indonesia yang diinisiasi NU Care-LAZISNU,” tutur Sudrajat, Selasa (25/05/2021) sebagaimana dilansir NU Online.

 

Ia juga menyampaikan, NU Care-LAZISNU sudah sejak lama melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat langsung kepada masyarakat Palestina.

 

“Kita sudah lama melakukan kerja-kerja sosial di Palestina. Misalnya, beberapa tahun lalu PBNU memberikan bantuan genset, beasiswa, dan saya berharap mudah-mudahan UNUSIA tahun ini ada beasiswa buat orang-orang Palestina kuliah Islam Nusantara. Biar mereka punya khazanah baru tentang Islam yang sangat local wisdom ini,” katanya dalam sebuah tayangan galawicara Jurnal Akhir Pekan di TV9 sebelumnya.

 

Selain itu, NU Care-LAZISNU memberikan bantuan kesehatan. Saat ini, kata Sudrajat, pihaknya sedang menjalin kerja sama dengan lembaga terkait yang resmi di Indonesia untuk membangun rumah sakit (RS) Hebron di dekat Masjid Al-Aqsa.

 

“Dalam waktu dekat ini, kita sedang berkoordinasi dengan PCINU di perbatasan, seperti di Yordania dan Mesir. Kita akan melakukan masuk langsung untuk melakukan donasi-donasi kemanusiaan yang sifatnya dibutuhkan,” katanya.

 

Ia menegaskan, kegiatan kemanusiaan yang dilakukan NU Care-LAZISNU bukan baru-baru ini dilakukan, tetapi sudah sejak lama. Sebab bantuan kepada Palestina yang diberikan merupakan wujud dari mematuhi sikap NU sejak Muktamar di Menes, Banten, pada 1938 silam.

 

“Kami melihat perseteruan antara Palestina dan Israel sebagai konflik kemanusiaan yang tidak masuk pada kegiatan politiknya. Kalau bicara kemanusiaan, semua perspektifnya sama, jangan sampai ada korban atau hal-hal yang sifatnya bisa memperkeruh suasana,” tegasnya.

 

 

Dalam konteks kampanye kemanusiaan, Sudrajat mengajak semua pihak agar mampu menjadi dan menciptakan solusi alternatif melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Donasi yang digalang oleh NU Care-LAZISNU tersisa 83 hari lagi dan bisa diakses pada tautan www.nucare.id/program/pedulipalestina.

 

“Karena itu juga, dalam konteks kampanye kemanusiaan ini, kami lebih kepada moderasi pemikirannya. Artinya tidak memperkeruh untuk menambah keguncangan-keguncangan. Sebaiknya kita menjadi solusi alternatif untuk mempertemukan dua sisi yang berbeda melalui kegiatan kemanusiaan,” pungkasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru