• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Pra Konferancab, Pelajar NU di Mojokerto Gelar Diklat Persidangan

Pra Konferancab, Pelajar NU di Mojokerto Gelar Diklat Persidangan
Suasana diklat persidangan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/YNH)
Suasana diklat persidangan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/YNH)

Pasuruan, NU Online Jatim

Dalam rangka menyambut Konferensi Anak Cabang (Konferancab) X, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto menggelar Diklat Persidangan.


Kegiatan bertajuk ‘Melatih dan Mengembangkan Kemampuan Jiwa Kepemimpinan dalam Tata Laksana Persidangan’ tersebut dipusatkan di ruang IPNU-IPPNU Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) kecamatan setempat, Ahad (24/09/2023).


Ketua PC IPPNU Kabupaten Mojokerto, Uswatun Khasanah mengatakan, pesannya yang harus diaminkan oleh seluruh PAC se-Kabupaten Mojokerto yang akan melaksanakan konferensi anak cabang.


“Yang pertama adalah penerapan peremajaan usia ketua dan pengurus harian yang mengacu pada hasil Kongres ke XIX bahwasanya usia setinggi-tingginya adalah 20 tahun berjalan ditingkat PAC,” ujarnya.


Yang kedua yakni adanya supervisi untuk menjaga kualitas dan kuantitas dari ketua beserta pengurusnya agar sesuai dengan Peraturan dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD PRT) IPPNU.


Sementara Demisioner PAC IPNU Kecamatan Mojosari masa khidmat 2019-2021, M Diki Chandra menerangkan, dalam sebuah organisasi yang terpenting adalah ikatan, dan kalau sudah bicara ikatan harus berani membuktikan saling bekerja sama untuk meraih kesuksesan.


“Saya harap dalam kepemimpinan yang mau akhir ini di PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Mojosari generasi selanjutnya itu harus bisa memposisikan dan mempromosikan,” terangnya.


Menurutnya, memposisikan diri sebagai pejuang bangsa yang memproritaskan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang sudah dianut NU semenjak nenek moyang terdahulu dan mempromosikan diri ini sebagai pilar-pilar penyangga atau sebagai pondasi dari pada NU itu sendiri.


“Kita pemuda jangan menjadi lemah dan jangan takut salah. Ketika seseorang itu belajar dari sebuah kebaikan yang paling ditakutkan itu biasanya adalah kesalahan,” jelasnya.


Contoh kecil, lanjutnya, adalah menghadiri diklat persidangan, siapa tau nanti ketika sudah menguasai ilmu persidangan bisa menjadi kepala desa, atau bisa menjadi bupati karena ketekunan dalam memperlajari suatu ilmu.


Dirinya memaparkan, jadi di dalam perjuangan itu mengandung unsur unsur keberkahan yang sejatinya diri ini tidak akan pernah tau kedepannya akan menjadi apa.


“Selama kita terus berusaha, berjuang, belajar dan bertakwa tidak ada hal yg tidak mungkin,” paparnya.


Ketua PAC IPPNU Kecamatan Mojosari, Mita Mai Yutanti menambahkan, tujuan diadakannya diklat ini tidak lain mengenai program kerja dari departemen organisasi, selain itu juga untuk mengenalkan alur persidangan di dalam organisasi.


“Ini merupakan kesempatan mereka dalam mengembangkan wawasan,” tambahnya.


Metropolis Terbaru