• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 19 Mei 2024

Metropolis

Profil Gus Fatih, Pengasuh Pesantren Putri Al-Hidayah Tarik Sidoarjo

Profil Gus Fatih, Pengasuh Pesantren Putri Al-Hidayah Tarik Sidoarjo
Gus Fatih, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Hidayah Tarik, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Gus Fatih, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Hidayah Tarik, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Mohammad Fatih Billah atau yang kerap disapa Gus Fatih adalah Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Hidayah Tarik, Sidoarjo. Ia lahir di Sidoarjo tanggal 27 Desember 1995 dari pasangan Alm KH Khusnul Khitam Said dan Nyai Hj Maslahah.


Gus Fatih memiliki tiga saudara, yakni Khodijah Nahdiyah, Ahmad Hamdan dan Abidah Shalihah. Sementra istri Gus Fatih adalah Vina Athiyah Mutatalliyah dan putranya bernama Muhammad Faqihuddin.


Gus Fatih memulai pendidikan formalnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah Tarik. Sejak kelas IV, ia sudah nyantri di Pondok Pesantren Putra Al-Hidayah Tarik, yang mana kedua lembaga tersebut masih dalam naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarik.


“Setelah lulus dari MI saya mondok di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Di sini saya nyantri selama 7 tahun,” katanya kepada NU Online Jatim, Ahad (05/05/2024).


Sebagai anak seorang pengasuh pesantren, Gus Fatih terus mencari ilmu, usai di Gontor ia ke Pondok Pesantren Mambaul Qur’an Wates Mojokerto. Sebelum kemudian memutuskan kuliah di Universitas Islam Negeiri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dengan mengambil program studi Pendidikan Agama Islam (PAI).


“Waktu kuliah di Malang saya nyantri di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang yang diasuh oleh KH Marzuki Mustamar. S1 saya di UIN Malang selesai tahun 2019,” ujarnya.


Gus Fatih lantas melanjutkan pendidikan Pascasarjana di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dengan mengambil Prodi yang sama dengan sarjananya yakni PAI. Pria yang memiliki hoby bermain PlayStation ini lulus S2 di tahun 2024. 


Gus Fatih tetap setia mengagumi tim bola asal Inggris Manchester United dan Persebaya Surabaya meski pada beberapa tahun ke belakangan kedua tim tersebut terseok-seok di liga. “Organisasi saya pernah di Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan di Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tarik, lebih tepatnya di Rijalul Ansornya,” terangnya.


Saat ini Gus Fatih megajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Sidoarjo dan MI Al-Hidayah Tarik. Selain mengajar di lembaga formal, ia juga mengajar seratus lebih santriwati di pesantrennya. Kitab yang ia kaji dengan santriwati antara lain Khulasoh Nurul Yaqin fi Sirah Sayyid Al-Mursalin, Safinatun Najah, Targhib Wa Tarhib dan Bulughul Marom.


Baginya, pesantren sebagai wadah pendidikan karakter mental yang Islami dan berjiwa pemimpin. Pesantren mengajarkan ilmu-ilmu agama maupun seni kreatifitas seorang santri untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas. Sehingga santri dan pesantren tidak terbelakang. Namun maju ke depan untuk berrmanfaat kepada umat dan negara.


“Pesantren Putri Al Hidayah Tarik, khususnya Yayasan Pondok Pesantren Al Hidayah Tarik memberikan manfaat kepada seluruh elemen masyarakat. Syukur-syukur sebagai tolak ukur lembaga-lembaga yang lainnya,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru