Sidoarjo, NU Online Jatim
Madrasah Ibtidaiyah (MI) H Ruqoiyah Sepanjang, Taman, Sidoarjo menguatkan tekat untuk berbenah dengan melakukan percepatan peningkatan mutu. Hal itu diungkapkan oleh anggota Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Maarif NU (BP3MNU), H Sholehuddin setelah mengunjungi madrasah tersebut pada Selasa (12/07/2022).
“Saya baru bisa secara formal melakukan pertemuan dengan para guru madrasah yang tidak jauh dari tempat tinggal. Memang kalau informal sudah beberapa kali seperti anjang sana dan haflah, tapi dalam forum resmi baru hari ini,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, pria yang juga instruktur nasional moderasi beragama Kementerian Agama (Kemenag) itu meninjau ruang kelas yang sedang dicat. Sholehuddin menilai, setelah dicat terlihat lebih soft dan tampak lebih bersih. Disebutkan upaya kecil seperti pengecatan Ini untuk menambah kenyamanan peserta didik.
“Eksterior atau bagian luar madrasah juga sudah mulai tampak meski masih harus ditambah ornamen. Tadi saya usulkan tambah fasad biar lebih indah dipandang mata,” terangnya.
Menurut Sholehuddin, kunjungan formal ini merupakam kegiatan pertama pasca pembentukan BP3MNU. Maka, ini akan menjadi sejarah bagi lembaga dalam rangka mengawali penguatan sistem. Ada beberapa fokus dalam kegiatan ini, di antaranya penguatan kelembagaan, ketenagaan dan kurikulum.
“Dari pertemuan itu mengerucut beberapa program yang harus segera direalisasikan. Pembentukan paguyuban wali murid, pembentukan tim media madrasah, penertiban jam piket guru,” ujarnya.
Lebih lanjut, dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) itu menyebutkan, juga diperlukan adanya penggalian potensi siswa, pengondisian siswa ke jenjang selanjutnya dan secepatnya membuat program tahunan madrasah sebelum pertemuan wali murid tahun ajaran baru 2022-2023. Disebutkan pada momen ini juga kedatangan alumni yang diterima menjadi Prajurit Marinir Angkatan Laut (AL).
“Di akhir sesi ada tamu alumni yang diterima menjadi prajurit marinir. Namanya Arya Insanul Kamil, dia alumni tahun 2010. Saya sempat mewawancarainya. Kesan yang mendalam dari MI H Ruqoiyah untuk bekal saat ini adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” pungkasnya.
