• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Metropolis

PWNU Jatim Gelar Pelatihan Sistem Digitalisasi Gelorakan Pemberdayaan Ekonomi

PWNU Jatim Gelar Pelatihan Sistem Digitalisasi Gelorakan Pemberdayaan Ekonomi
Ir H Matorurrozaq Ismail, Bendahara PWNU Jawa Timur. (Foto: NOJ/MR)
Ir H Matorurrozaq Ismail, Bendahara PWNU Jawa Timur. (Foto: NOJ/MR)

Jombang, NU Online Jatim

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur terus menggelorakan ghiroh pemberdayaan ekonomi bagi jam’iyah dan jamaah NU. Dalam panca harakah yang diusung PWNU Jawa Timur dalam menyambut harlah 1 Abad NU tercantum salah satu programnya adalah mendirikan 100 BMTNU.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Ir H Matorurrozaq Ismail, Bendahara PWNU Jawa Timur dalam pembukaan Rakor dan Pelatihan Sistem Digitalisasi BMTNU di Jombang, Sabtu (13/05/2023).

 

“Prinsipnya PWNU Jawa Timur mempunyai program yaitu pemberdayaan ekonomi bagi jam’iyah dan jamaah. Salah satu realisasinya adalah mendirikan 100 BMTNU. Hari ini kita buktikan PWNU bersama PCNU dan MWCNU bahwa lebih dari 100 BMTNU telah didirikan. Dan target ke depan kita dirikan 150 BMTNU,” katanya.

 

Kendati demikian, ia meminta agar tidak cepat puas karena masih memiliki banyak program bersama dalam mengisi abad kedua.

 

“Banyak program yang harus kita sinergikan dalam mengisi abad kedua. Ke depan kita akan mematangkan lagi program-program BMTNU sehingga apa yang dilakukan bisa progresif dan manfaat bagi jam’iyah dan jamaah,” terangnya.

 

Selain itu, dalam pengembangan BMTNU Matorurrozaq meminta agar BMTNU menganalisis angka pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur maupun secara nasional.

 

“Pasca Covid-19 pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur meningkat 5,34 persen di tahun 2022. Angka ini lebih besar dari pertumbuhan ekonomi secara nasional. Ini perlu kita analisis dalam angka pengembangan BMTNU, misalnya sektor pembiayaan apa saja yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

 

Di samping itu, merespons persaingan lembaga keuangan yang semakin ketat, Matorurrozaq mengimbau agar BMTNU bisa lebih fleksibel dalam produk-produk pembiayaannya.

 

“Ketika bersaing dengan bank umum kita harus lebih fleksibel. Kebijakan yang dilakukan jangan distandarisasi setiap sektor yang ada, harus disesuaikan dengan kondisi wilayah dan kemampuan anggota,” jelasnya.

 

Kedua, bank umum tidak memiliki pendekatan emosional maka peluang tersebut harus dimanfaatkan oleh BMTNU.

 

“Pendekatan emosional itu tidak dimiliki bank umum, maka harus dimanfaatkan. Sehingga markting kita ke depan bukan hanya pendekatan finansial sebagai langkah bisnis, tapi membangun chemistry dengan anggota,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru