Surabaya, NU Online Jatim
Kementerian Agama (Kemenag) RI mengumumkan bahwa jamaah umroh kini tidak lagi diwajibkan untuk vaksin meningitis. Namun, vaksin tersebut tetap diwajibkan bagi jamaah umroh dan dianjurkan bagi jamaah umroh yang memiliki komorbid. Hal tersebut dikatakan Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Selasa (15/11/2022).
Hal itu diatur dalam Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis bagi Jemaah Haji dan Umrah tertanggal 11 November 2022. Sebelumnya, otoritas penerbangan Arab Saudi atau Sirkular GACA juga sudah menerbitkan edaran yang sama tertanggal 9 November 2022.
"Vaksin meningitis tidak lagi menjadi persyaratan berangkat umroh, namun hanya wajib bagi jamaah haji," katanya.
Oleh karena itu, Hilman meminta pihak Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) untuk mensosialisasikan kebijakan baru dan mengedukasi khususnya bagi jamaah yang memiliki komorbid.
"Meski demikian, calon jemaah yang memiliki riwayat kesehatan dengan penyakit tertentu (komorbid) tetap dianjurkan untuk melakukan vaksinasi meningitis dan vaksinasi lainnya sesuai ketentuan yang ditetapkan. Ini demi memliharan kesehatan dan keselamatan jamaah," terangnya.
Selain itu, Hilman juga mengimbau PPIU untuk mengembalikan biaya vaksin meningitis yang sudah diterima apabila jamaah memutuskan untuk tidak vaksin.
"PPIU yang telah menerima biaya dari jemaah untuk keperluan vaksinasi meningitis agar mengembalikan biaya tersebut kepada mereka yang memutuskan untuk tidak melakukan vaksin meningitis," imbaunya.
Sebelumnya, sejumlah calon jamaah umrah di Surabaya dikabarkan batal berangkat ke tanah suci Mekkah karena belum disuntik vaksin maningitis. Hal ini terjadi karena ketersediaan vaksin maningitis yang menjadi syarat masuk ke Saudi Arabia itu menipis.
