Sidoarjo, NU Online Jatim
Lima tahun lagi Nahdlatul Uama (NU) akan berusia satu abad berdasarkan hitungan masehi. Sebuah pencapaian yang sungguh luar bisa, mengingat NU mengalami berbagai dinamika dalam setiap zamannya.
Menyongsong satu abad NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo meluncurkan sembilan buku hasil karya kader NU setempat.
Peluncuran sembilan buku tersebut digelar bersamaan dengan seminar nasional peringatan Hari lahir (Harlah) NU ke-95 di aula kantor PCNU Sidoarjo, Ahad (31/01/2021) lalu.
Buku-buku yang diluncurkan tersebut, diantaranya berjudul Siapa Kita, Sejarah NU Sidoarjo, Panduan Bantuan Hukum, Sistem E-Learning Menggunakan ELR Model, Kibaran Sarung Kaum Cendekiawan. Selanjutnya buku berjudul Kibaran Sarung Kaum Cendekiawan, Khutbah Jum’at An Nahdliyah, Petunjuk Perwakafan, Sejarah JQH, serta Tuntunan Shalat Seperti Nabi SAW.
Sembilan buku yang mendapatkan apresiasi khusus dari PCNU Sidoarjo ini merupakan karya Kader NU setempat dari berbagai Lembaga NU. Antara lain Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), PC Lembaga (LTNNU) Sidoarjo, PC Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU), PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), PC Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU).
Kemudian PC Lembaga Waqaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU), PC Jam'iyyatul Qurra' wal Huffaz Nahdlatul Ulama (JQHNU), PC Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam), serta PC Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU).
Ketua PCNU Sidoarjo KH Maskhun, memberikan apresiasi sekaligus mengaku bangga dengan diluncurkannya sembilan buku karya kader NU Sidoarjo tersebut.
“Alhamdulillah kegiatan literasi di lingkungan PCNU Sidoarjo dapat tumbuh dan berkembang dengan baik seiring dengan perkembangan khazanah intelektual di kalangan kader-kader NU,” tutur Kiai Maskhun kepada NU Online Jatim, Rabu (03/02/2021).
Menurutnya, salah satu kelemahan mendasar sejak NU ini didirikan adalah minimnya karya tulis ilmiah. Sehingga banyak kegiatan dan sejarah yang tidak terekam dengan baik. “Padahal rekaman sejarah ini sangat penting bagi kehidupan organisasi, khususnya bagi kader-kader NU ke depan,” tegasnya.
Diungkapkannya, PCNU berharap kegiatan literasi ini harus dimotivasi secara terus-menerus, agar seluruh kader potensial NU dapat menghasilkan karya-karya ilmiah.
“Harapan PCNU, kegiatan literasi ini harus dimotivasi secara terus-menerus sehingga seluruh kader-kader potensial NU dapat menghasilkan karya-karya ilmiah yang bermanfaat bagi NU dan warganya,” tutup Kiai Maskhun.
Editor: Romza
