Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur (Jatim) membuka layanan psikososial atau trauma healing kepada anak-anak terdampak erupsi Gunung Semeru, Kamis (09/12/2021). Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Kejar Kuning Desa Sumerwuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
“Dalam agenda ini belasan anak-anak diberikan mainan, diajak main game, tebak-tebakan, menggambar dan segala macam kegiatan untuk menyenangkan anak-anak. Pada akhir kegiatan mereka diberi hadiah,” ujar Sekretaris LAZISNU Jatim Rofi'i Boenawi kepada NU Online Jatim melalui sambungan WhatsApp.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh LAZISNU Jatim supaya anak-anak tidak lagi takut terhadap bencana dan bisa melupakan kejadian-kejaidan yang menimpa mereka.
“Ini artinya bentuk kepedulian LAZISNU tidak hanya memberikan bantuan secara finansial, bantuan sembako dan lain sebagainya. Tetapi kita juga mempunyai kepedulian kepada anak-anak dan orang tua yang mengalami traumatis dengan kejadian erupsi Gunung Semeru,” lanjutnya.
Rofi’i menceritakan, belasan anak-anak mengikuti acara ini dengan riang gembira terbawa suasana bermain bersama. Terlebih yang menemani psikososial adalah dari mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang memiliki pengalaman bersama anak-anak. Sehingga jiwa keibuannya muncul yang membuat anak-anak merasa senang.
LAZISNU dalam kegiatan ini bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jatim. Tim Psikososial ini terdiri dari Izzah Afadha selaku Ketua Lembaga Konseling Pelajar yang dan wakil komandan Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) Jatim Irawati Azizah.
Rofi’i juga melaporkan keadaan terkini hingga pukul 20.00 WIB korban erupsi Gunung Semeru cukup tertangani lebih baik.
“Jadi posisi pengungsi sudah lebih baik, layanan makanan dan logistik sudah terpenuhi semua. Kamar tidur, selimut juga sudah terpenuhi, semua sudah terpenuhi,” ujarnya.
Ia menegaskan, LAZISNU Jatim ingin mengembalikan kepercayaan para korban, terutama anak-anak agar tidak trauma lagi dengan keadaan. Meyakinkan mereka musibah ini sebagai pembelajaran introspeksi diri agar lebih baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Editor: Romza