• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Siswa Madrasah di Sidoarjo Bersihkan Area Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit

Siswa Madrasah di Sidoarjo Bersihkan Area Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit
Siswa saat membersihkan area penemuan situs Kerajaan Majapahit. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Siswa saat membersihkan area penemuan situs Kerajaan Majapahit. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Belasan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum Balongmacekan, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo membersihkan area situs peninggalan Kerajaan Majapahit Rabu (13/09/2023) di Dusun Klinter, Desa Kedungbocok, kecamatan/kabupaten setempat. Hj Luluk Sriwijayati menjelaskan dengan kegiatan tersebut menjadikan anak-anak tidak bosan dalam belajar karena langung melihat peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit.

 

“Akan kurang asik jika mengenalkan Kerajaan Madjapahit hanya dengan bercerita di dalam kelas. Akan membosankan juga jika melihat melalui video-video yang ada di Youtube,” katanya kepada NU Online Jatim, Kamis (14/09/2023).

 

Diketahui situs peninggalan kerajaan yang pernah menjadi kerajaan terbesar di dunia. Yang dikunjungi dan dibersihkan siswa MI Miftahul Ulum Balongmacekan berupa bangun batu bata dengan panjang sekitar sepuluh mater. Situs ini tergolong baru karena baru ditemukan pada tahun 2018 silam.

 

“Di situ sebenarnya tidak hanya bata, tapi juga 2018 lalu ditemukan benda cagar budaya, fosil kayu dan fosil hewan,” ucapnya.

 

Dijelaskan, benda cagar budaya, fosil kayu, dan fosil hewan peninggalan Kerajaan Majapahit diletakkan di ruang tersendiri di belakang balai desa setempat. Dengan lokasi situs bata sekitar lima ratus mater. Situs bata sendiri berada di Tengah persawahan dan bersebelahan dengan makam.

 

“Letaknya memang jauh dari pemukiman warga, ada di tengah sawah, berdampingan dengan makam umum. Jadi jarang dikunjungi orang, akibatnya situs mulai ditumbuhi rumput liar. Maka siswa kami ajak untuk membersihkan rumput-rumput tersebut,” jelasnya.

 

Namun siswa MI Miftahul Ulum Balongmacekan belum bisa masuk ruang yang ada benda cagar budaya, fosil kayu dan fosil hewan karena sedang tutup. Dan pihak sekolah belum mengirim surat kunjungan resmi ke pemerintah desa. Kendati demikian, siswa masih bisa melihat dari balik kaca gedung yang menyimpan benda peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut.

 

“Mari sekolah-sekolah yang ada di Sidoarjo untuk datang ke situs peninggalan Kerajaan Majapahit ini. Jangan sampai situs ini kembali terkubur tanah karena tidak ada yang memperhatikan dan mengunjungi,” tandasnya.


Metropolis Terbaru