• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Smarthouse Karya SMP Pancasila Sidoarjo Raih Juara Kompetisi Inovasi Ma’arif

Smarthouse Karya SMP Pancasila Sidoarjo Raih Juara Kompetisi Inovasi Ma’arif
Siswa SMP Pancasila menerima penghargaan dari LP Ma'arif PBNU, Senin (06/02/2023). (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Siswa SMP Pancasila menerima penghargaan dari LP Ma'arif PBNU, Senin (06/02/2023). (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

SMP Pancasila Krian, Sidoarjo mendapat juara 2 pada ajang Kompetisi Inovasi Ma’arif (KIM) yang digelar oleh LP Ma’arif PBNU. Pengumuman ajang tersebut digelar di UIN Sunan Ampel Surabaya, Senin (06/02/2023). Dalam penelusuran NU Online Jatim, sekolah yang dinaungi PC LP Ma’arif NU Sidoarjo ini  mempunyai inovasi pada robotika. 

 

“Sebagai wujud dari aplikasi pengenalan teknologi, siswa kami yang tergabung di Tim Robotika  membuat sebuah inovasi yang diberi nama smarthouse,” ujar Agus Mafrudy selaku kepala sekolah kepada NU Online Jatim, Senin, (20/02/2023). 

 

Disebutkan inovasi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tindak kejahatan serta bencana alam maupun kecelakaan manusia yang tidak sengaja di era modern ini. Smarthouse dirakit membutuhkan waktu sekitar tiga tahun. Pada awalnya, membuat replika rumah dari bahan kardus yang dibuat dengan sekat seperti halnya ruang-ruang yang ada di rumah. Selanjutnya merangkai sensor satu persatu.

 

“Lalu pada pertengahan tahun 2021 baru kita membuat replika dari bahan triplek dan merangkai kembali sensornya. Jadi ada total tujuh sensor,” terangnya. 

 

Adapun sensor-sensor yang telah dipasang antara lain sensor anti maling yang berfungsi ketika ada seseorang yang masuk lewat pintu yang telah dipasang sensor maka sensor akan mengeluarkan suara. Suara alarm yang dihasilkan bisa diatur dengan suara salam atau teriakan maling dan lain sebagainya. 

 

“Kedua, sensor gas yang berfungsi sebagai alarm untuk mengantisipasi kebocoran gas. Sensor  ini diletakkan di ruang dapur. Ketiga, sensor api yang dipasang di dapur untuk mengantisipasi kebakaran,” terangnya. 

 

Keempat, sensor cahaya yang dipasang di seluruh ruangan rumah. Dengan sensor ini ketika keadaan rumah gelap, malam, atau listrik mati, otomatis lampu akan hidup sendiri.

 

"Kelima, sensor gempa yang diletakkan di pondasi rumah. Ketika ada getaran gempa atau getaran karena gunung meletus, maka alarm akan otomatis mengeluarkan sinyal untuk keselamatan warga," ujarnya.

 

Sensor keenam, adalah sensor banjir yang dipasang di dinding rumah dengan batas ukuran air yang bisa disesuaikan. Maka apabila ada genangan air yang melewati sensor, maka secara otomatis akan mengeluarkan alarm.

 

“Yang terakhir sensor gerak. Sensor ini selain bisa dipasang di tembok garasi, juga bisa dipasang di body mobil. Untuk mengantispasi tabrakan pada mobil atau kendaraan,” tandasnya. 


Metropolis Terbaru