Sidoarjo, NU Online Jatim
Bupati Sidoarjo H Ahmad Muhdhor Ali mengapresiasi lembaga pendidikan yang sudah merajut hubungan dan kerja sama yang baik demi mewujudkan lulusan kompeten. Selain itu, lulusan yang siap secara pembelajaran maupun pengalaman.
Hal tersebut disampaikan Gus Muhdhlor saat menghadiri acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Rejeni Krembung, Kabupaten Sidoarjo pada Rabu (21/06/2022) siang.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Muhdlor menyampaikan bahwa lulusan SMK tidak boleh ada yang menganggur.
"Saya ucapkan terima kasih kepada SMK Islam Rejeni yang sudah merajut hubungan kerja sama yang baik dengan MPM Honda dan PT Telkom. Harapan kami bukan sekedar pemberian hibah tempat untuk mengasah diri dan menambah kapasitas saja, tapi juga berlanjut penentuan dan penempatan angkatan kerja baru sebagai lulusan SMK. Progres ini harus kita kawal bersama," katanya.
Ia juga berpesan bahwa SMK harus mampu menanamkan karakter kepada peserta didik bahwa bekerja itu adalah ibadah, pekerjaan itu adalah suatu kebanggaan. Maka solusinya adalah mengintegrasikan SMK dengan calon penerima tenaga kerja.
"Saya yakin ada prospek ke depan yang cukup besar, tinggal daya saing dan daya jual. Karena saya yakin secara kualitas mereka ini punya kemampuan dan potensi, tinggal link and networking saja," ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Ketua PC Lembaga Pendidikan Ma'arif Sidoarjo H Misbahuddin, Camat Krembung Dana Riawati bersama Forkopimcam, Ketua dan Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Krembung.
Selain itu juga ada perwakilan PT Telkom dan MPM Honda Sidoarjo, pengurus yayasan, Kepala Desa Rejeni dan Keluarga Besar SMK Islam Rejeni Krembung.
Sementara itu, Kepala SMK Islam Rejeni Krembung Rudi Hariyanto menyampaikan bahwa tujuan dari MoU dengan PT Telkom dan HPM Honda adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa. Khususnya dalam merakit sepeda motor dalam menselaraskan serta mengintegrasikan kurikulum dari MPM Honda dengan Kurikulum Merdeka. Sehingga sekolah bisa menata ulang kurikulum yang baku dan lebih fleksibel.
"Harapan kami tidak hanya proses pembelajaran saja, baik hard skill maupun soft skill, tapi dunia industri juga memberikan peluang kepada lulusan dari SMK ini. Sehingga walaupun belum lulus pun sudah bisa diterima dunia industri sesuai kemampuan dan kapasitas yang dimiliki," ungkapnya.
