Lumajang, NU Online Jatim
Mempunyai anak, cucu dan keturunan atau generasi yang saleh dan salehah tentu menjadi dambaan setiap orang. Untuk mencetak generasi yang demikian tentu dibutuhkan usaha dan tirakat dari orang tua.
Penegasan tersebut disampaikan Muballighah asal Kedungjajang Lumajang, Nyai Hj Dewi Hayyinah saat acara haflah akhirus sanah dan wisuda TPQ dan Madrasah Diniyah (Madin) Ar-Rahmah Bani Syarif (Abasya) Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Lumajang, Selasa (21/06/2022).
"Maka, ikhtiar yang harus dilakukan jika ingin anak saleh-salehah itu harus rajin sedekah. Sedekahnya itu saat wetonnya, jangan hanya ingat ulang tahunnya saja. Saat wetonnya ditirakati dengan puasa, sedekah ke gurunya. Insyaallah akan bagus," ujar Nyai Hayyinah.
Sedekah menurut Nyai Hayyinah merupakan kunci dari ketenangan hidup. Karena dengan begitu rizki semakin lancar, termasuk bisa mencetak generasi saleh-salehah. Hal itu menurutnya, pernah disampaikan KH Maimoen Zubair saat seorang santri menanyakan perihal mendapat keturunan yang baik.
"Kata Mbah Moen, ketika kamu ingin anak saleh-salehah, maka cari istri yang tidak pintar menghitung uang. Maksudnya beliau itu, ketika punya istri seperti itu, maka mau mengeluarkan sedekah itu sulit. Padahal, sedekah itu bisa memperbaiki ekonomi yang berantakan," imbuh alumni Pondok Pesantren Genggong Probolinggo ini.
Nyai Hayyinah menambahkan, jika ikhtiar yang dilakukan hanya meletakkan anaknya di pesantren atau madrasah diniyah, tanpa dibarengi tirakat orang tuanya maka kemungkinan berhasil sangat minim.
Resep selanjutnya, adalah seseorang hendaknya menitipkan anak dan keturunannya kepada Allah SWT dengan membaca doa khusus saat melakukan sujud.
"Kita titipkan anak kita agar menjadi anak yang menjaga shalatnya. Yaitu, saat sujud terakhir dengan membaca doa rabbij'alni muqimas shalati wamin dzurriyyati rabbana wa taqabbal du'a," ujarnya.
"Supaya menjadi anak yang berbakti, setiap saat kita sujud setelah membaca tasbih kita membaca doa robbana hablana min azwajina sampai akhir," tandasnya.