Metropolis

Tasyakuran Harlah ke-91, Ansor Sidoarjo beri Apresiasi Kader Ketahanan Pangan

Senin, 28 April 2025 | 19:00 WIB

Tasyakuran Harlah ke-91, Ansor Sidoarjo beri Apresiasi Kader Ketahanan Pangan

PC GP Ansor Sidoarjo memberikan apresiasi kader pelopor ketahanan pangan. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo memberikan apresiasi kepada Kader Pelopor Ketahanan Pangan untuk lima kader yang memiliki pekerjaan sebagai petani. Apresiasi ini diberikan saat Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke-91 GP Ansor di aula lantai 3 Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Perum Jl. Puri Airlangga No.5-6 Blok Q, Kapasan, Sidokare, Kecamatan Sidoarjo pada Ahad (27/04/2025).


“Pertama Moch Fariz Ardiansyah yang merupakan kader Ansor yang bergerak sebagai petani tambah. Kedua, Mochammad Ilham yang memiliki usaha produksi pangan olahan. Ketiga, Slamet Mujiono sebagai petani padi di Desa Mergosari, Kecamatan Tarik,” kata Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Choirul Mu'minin.


Selanjutnya dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ada Muchtarif yang berprofesi sebagai petani rumput laut, dan yang terakhir Samsu Rizal Sumardi, seorang Banser yang bekerja sebagai petani buah dan sayur.


“Lima kader ini adalah sedikit dari sekian banyak kader Ansor dan Banser yang masuk ruang-ruang kosong dalam hal ini ketahan pangan,” ujarnya.


Choirul menuturkan, saat ini ada keresahan bersama bahwa di Indonesia terjadi darurat pangan, bahkan di Indonesia yang katanya kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) namun yang terjadi adalah kedelai, dan garam harus impor dari luar negeri. Oleh karena itu, lima kader yang turut dalam proses ketahanan pangan ini layak diberi apresiasi dari PC GP Ansor Sidoarjo.


“Seperti Samsu Rizal Sumardi misalnya menanam mulai dari buah melon, terong. Kader Ansor di Blitar yang mampu memproduksi melon dengan sistem biopori dan pasarnya telah masuk Alfamaret, Indomaret dan Superindo,” terangnya.


Dijelaskan, kader Ansor di Blitar itu menyatakan kesediaanya bila kader-kader Ansor studi banding pertanian melon dengan sistem biopori. Bertani seperti yang dilakukan oleh Samsu Rizal Sumardi itu yang luar biasa.


“Pasalnya di Kecamatan Gedangan tempatnya bertani, lahan satu meter harganya sudah Rp10 juta. Jika tidak memiliki jiwa petani yang kuat pasti lahan ini sudah dijual. Maka sangat pas bila hari ini PC GP Ansor Sidoarjo memberikan apresiasi,” tandasnya.