Surabaya, NU Online Jatim
Ratusan anggota Bani Sagipoddin menghadiri halal bihalal di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Ahad (13/04/2025). Kegiatan itu dilaksanakan oleh Yayasan Insan Keturunan Sagipoddin (Iksa) sejak tahun 2007 lalu.
Diketahui, Bani Sagipoddin ini telah melahirkan sejumlah tokoh nasional seperti H Hasan Gipo (Ketua Umum PBNU pertama), KH Mas Mansur (pendiri Muhammadiyah di Jawa Timur), dan H Fattah Yasin (mantan menteri era 1956-1963).
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Iksa HA Wachid Zein menjelaskan, Gipo merupakan kependekan dari Sagipoddin yang berasal dari Saqifuddin (pelindung agama). Ia merupakan keturunan saudagar palawija dan importir beras atau tekstil kelahiran Kampung Sawahan Ampel Denta Surabaya sekitar tahun 1700-an.
"Sepulang dari haji, namanya ditambahi dengan H Abdul Latif Sagipoddin,” ujarnya.
Ia kemudian menikah dengan putri Bugis bernama Hj Latifah/Tafsirah. Seorang tokoh yang kaya raya dan mengembangkan pergudangan di sekitar Kalimas dan toko di Pabean serta penginapan di Peneleh. Ia juga membangun mushala yang digunakan pekerja gudang dan menyalurkan sedekah Jumat untuk ustadz ataupun kiai dari berbagai daerah yang datang ke Surabaya.
Dirinya menambahkan, dari pernikahan itu, Kakek Buyut Sagipoddin memiliki empat keturunan yakni dua laki-laki dan dua perempuan. Dari dua anak laki-laki yakni Tarmidzi dan Ahmad itulah, Kakek Buyut Gipo mencetak tokoh nasional seperti H Hasan Gipo, KH Mas Mansur, dan H Fattah Yasin, serta beberapa tokoh lokal yang mengurus Masjid Ampel dan Masjid Kemayoran di Surabaya.
"Karena itu, KH Hasan Gipo dan KH Mas Mansur dimakamkan di sisi timur Masjid Ampel,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bahwa makam itu baru ditemukan Tim Bani Gipo dan Tim PWNU Jatim serta PCNU Surabaya pada tahun 2015, hingga PBNU dan PWNU Jatim merayakan Hari Santri yang pertama pada 22 Oktober 2015 dengan kunjungan ke makam Hasan Gipo itu.
“Selain itu, PBNU menganugerahi Tokoh Penandatangan Naskah Pendirian NU kepada H Hasan Gipo pada peringatan 1 Abad NU," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Halal Bihalal Bani Sagipoddin, Ahmad Hifni, menjelaskan bahwa keturunan Bani Sagipoddin yang hadir dalam acara itu cukup membeludak. “Sehingga kebutuhan yang disiapkan panitia untuk 400-an orang sangat kekurangan," tuturnya.
Pria yang juga Sekretaris Yayasan Iksa itu menyampaikan terima kasih atas atensi keturunan Bani Sagipoddin dalam menghadiri Halal Bihalal. Ia mengaku bangga karena keturunan Bani Sagipoddin sangat guyup, rukun, dan suka dengan silaturahim yang diajarkan Nabi Muhammad.
"Kami dari pengurus yayasan dan panitia juga mengucapkan mohon maaf lahir batin, semoga silaturahim terus ada dari generasi ke generasi. Selain halal bihalal, kegiatan rutin kami adalah arisan 2 bulanan, santunan internal Bani Gipo setiap bulan Muharram, megengan, dan Maulid Nabi yang dirangkai Haul Gipo di Langgar Gipo," pungkasnya.