• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Metropolis

Ulama Besar Mesir Jelaskan Peran Tazkiyah dalam Menuntut Ilmu

Ulama Besar Mesir Jelaskan Peran Tazkiyah dalam Menuntut Ilmu
Multaqo Sufi Al-Alami 2023 di Hotel Santika, Kota Pekalongan, Jawa Tengah pada Selasa (29/08/2023). (Foto: NOJ/Jatman)
Multaqo Sufi Al-Alami 2023 di Hotel Santika, Kota Pekalongan, Jawa Tengah pada Selasa (29/08/2023). (Foto: NOJ/Jatman)

Surabaya, NU Online Jatim
Mursyid Syadziliyah dari Mesir Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al Hasani hadir dalam Diskusi Panel Pendidikan Sufistik dan Pengaruhnya terhadap Penyucian Diri, yang menjadi rangkaian kegiatan Multaqo Sufi Al-Alami 2023 di Hotel Santika, Kota Pekalongan, Jawa Tengah pada Selasa (29/08/2023).

 

Ia menjelaskan bagaimana peran tazkiyah atau pembersihan diri dalam menuntut ilmu dapat menjadi wasilah untuk memperoleh ilmu yang akan mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan diri dari sifat takabbur.

 

“Tazkiyah sendiri sebagai media untuk sampai kepada Allah Swt. Orang yang menuntut ilmu tanpa di sertai tazkiyah akan terjerumus ke dalam jurang yang paling dalam yakni sombong, maka ilmu tanpa disertai dengan tazkiyah seperti Iblis,” kata Syekh Yusri.

 

Syekh Yusri menerangkan, para Sufi sejatinya, dalam kesendirian dan keramaian mencontohkan pribadi Rasulullah Saw, yang mana diperoleh melalu tazkiyah, yakni mencoba segala upaya untuk menundukkan hawa nafsu.

 

“Tasawuf dimuai dengan tazkiah dari makulat (makanan) sehingga jasad bisa dibersihkan dan selanjutnya hati akan bisa mengimani Allah dan rukun-rukunnya setelah pembersihan jasad maka akan sampai kepada hati yang senantiasa bersyukur dalam kondisi apa pun dan lisan yang senantiasa berdzikir,” terangnya.

 

“Para Nabi memiliki sifat tawadhu yang dilahirkan dari tazkiyah. Oleh karenanya, tawadhu menjadi tanda orang melakukan tazkiyah. Sehingga orang yang ingin memperoleh ilmu yang mengantarkannya mendekatkan diri kepada Allah harus melakukan tazkiyah. Ilmu diperoleh pertama kali dengan kasih sayang (rahmah), sebagaimana sufisme dibangun atas dasar cinta,” lanjut Syeikh Yusri.

 

Menurut Syeikh Yusri, Tasawuf mencakup segala bentuk dahir dan bathin manusia baik dalam hal keagamaan maupun kemasyarakatan. Nabi Saw mencontohkan dalam hidupnya tidak pernah berlebih-lebihan, beliau selalu berlaku itidal. 

 

“Menyembah Allah secara dahir dan batin ialah mukimin,  secara spiritual adalah muhsin. Demikian para wali tidak pernah berbenturan dengan kondisi apa pun, mereka mengondisikan diri dalam hal apa pun,” tutur Syekh Yusri.

 

Syekh Yusri melanjutkan, setelah tazkiyah perlu suluk yang diwujudkan dengan ihsan yakni merasa dirinya senantiasa diawasi sebagaimana Rasulullah matanya tertutup tapi hatinya senantiasa berdzikir (Menyembah dan mengingat Allah dalam setiap keadaan).

  

“Dalam tasawuf hal yang penting adalah tazkiyah dan muraqabah. Membiasakan untuk berzikir, sholat jamaah, membiasakan berbuat baik kepada orang lain, dan ridho terhadap segala ketentuan Allah sehingga taziyah nufus ini menjadi kenikmatan dalam menjalani hidup. Segala ibadah yang tidak dibarengi atau disertai dengan tazkiyah tidak akan mendapatkan kenikmatan dalam ibadah,” ujar Syekh Yusri.


Metropolis Terbaru