Metropolis

Wisuda Takhasus MI Tarbiyatus Syarifah, Kemenag Sidoarjo Ulas 2 Hal

Sabtu, 21 Juni 2025 | 10:00 WIB

Wisuda Takhasus MI Tarbiyatus Syarifah, Kemenag Sidoarjo Ulas 2 Hal

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Sidoarjo, H Achmad Fatoni. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatus Syarifah Sukodono menggelar wisuda takhasus di Gladiol Convention Hall Pekarungan, Sukodono, Sidoarjo, Jumat (20/06/2025). Dalam kesempatan ini, perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo mengingatkan dua hal pokok.

 

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Sidoarjo, H Achmad Fatoni, mengatakan ada dua hal yang dapat membuat orang tua senang dan tenang. Pertama, ketika melihat anak tanpa disuruh bergegas pergi ke mushala untuk melaksanakan shalat berjamaah lima waktu ketika mendengar adzan. Kedua, tanpa disuruh anak-anak istiqamah membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.

 

“Apa hubungan Al-Qur’an dan shalat? Salah satu diantara rukun adalah bacaan Al-Fatihah. Ketika bacaan Al-Fatihah sempurna maka shalatnya akan sempurna, begitupun sebaliknya,” katanya.

 

Ia menjelaskan, hari ini siswa MI Tarbiyatus Syarifah telah membuktikan kepada orang tuanya bahwa bacaannya sudah fasih, tajwid dan qoribnya bagus. Tidak cukup itu, di madrasah ini siswa juga telah dibekali kitab-kitab salaf dasar sebagai modal awal untuk nantinya melanjutkan ke pesantren.

 

“Kalau modelnya seperti anak-anak yang diwisuda ini, insyallah melanjutkan ke pesantren mana saja akan mendapat peringkat terbaik,” ujarnya.

 

Oleh karena itu, lanjutnya, orang tua yang menyekolahkan anaknya di madrasah ini harus banyak bersyukur. Sebab, siswa di sini tidak hanya dibekali pengetahuan umum, namun juga dasar-dasar ilmu agama yang begitu kuat.

 

“Maka anak-anak ini menjadi aset orang tua. Kalau ada orang mengatakan percuma membaca Al-Qur’an tanpa mengetahui artinya itu tidak tepat,” ungkapnya.

 

Di samping itu, ia menyebutkan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, dan dicatat sebagai amal ibadah ketika membacanya.

 

Amal yang paling mudah dan pahalanya besar adalah membaca Al-Qur’an. Maka jika satu hari tidak membaca Al-Qur’an akan tergolong orang yang rugi. Karena umur berkurang namun pahalanya tidak bertambah.

 

“Bapak-ibu harus bersyukur. Karena anak-anak sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,” tandasnya.